TEMPO Interaktif, Malang - Lebih dari 200 santri di tiga pondok pesantren di Kabuaten Malang menderita demam tinggi disertai batuk. Mereka menjalani pemeriksaan lendir dan darah untuk memastikan penyakit yang dideritanya. Bahkan, lima diantaranya diduga tertular flu babi dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius dengan pengawasan tim dokter.
"Dokter puskesmas mengawasi kondisi kesehatan pasien setiap sejam sekali," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Agus Wahyu Arifin, Rabu (29/7).
Contoh darah dan lendir, diperiksa di laboratorium Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang dan Rumah sakit Dr Soetomo Surabaya yang memliki peralatan lengkap. Hingga kini, belum bisa dipastikan penyakit yang dirita apakah flu babi atau flu biasa. Namun, Agus meyakini pasien menderta flu biasa. Penyakit tersebut cepat menular kepada santri lain karena santri sering tidur bersama dalam ruangan yang sempit. Sehingga penyebaran penyakit terjadi secara cepat.
Sementara, pasien diberikan obat tamiflu untuk menjaga daya tahan tubuh menghambat penyebaran penyakit dalam tubuh. Serta berbagai obat untuk menurunkan panas dan nyeri persendian serta lambung. Sedangkan, petugas yang menangani menggunakan alat perlindungan diri agar tak tertular penyakit yang berasal dari Meksiko ini.
Kini, tim penanggulangan flu babi Dinas Kesehatan Kabupaten Malang memantau kesehatan para santri di Pondok Pesantren Babusaalm Pagelaran, Al Islahiyah dan Nurul Huda keduanya berada di Singosari. Selain itu, petugas juga terus melakukan sosialisasi kepada kelompok masyarakat di setiap desa. Tujuannya, untuk membangun kesadaran masyarakat agar tak tertular penyakit flu babi dan penyakit menular lain.
Sebanyak 200 santri di Pesantren Babussalam Desa Banjarejo Kecamatan Pagelaran diisolasi di ruangan aula mesjid. Terdiri dari 160 santri putri dan 40 santri putra. Mereka diisolasi dari santri lain agar penyakit tersebut tak menular lebih parah. Jika terbukti flu babi, pengurus pondok pesantren yang menampung 700 an santri akan meliburkan kegiatan agar tak menular kepada santri dan warga sekitar.
"Kegiatan mengaji dihentikan sementara," kata pengurus pesantren, Agus Thoriq Darwis. Santri yang rumahnya tak jauh dari pesantren memilih menjalani perawatan di rumah. Sedangkan, sebagian bertahan menjalani pengobatan dan perawatan melalui tenaga medis poliklinik pesantren dan dokter puskesmas setempat.
Di Pondok Pesantren Al ISlahiyah Jl Keramat Desa Pagentan Kecamatan Singosari merawat sebanyak 35 santri yang mengalami gejala flu. 30 santri diantaranya menjalani rawat jalan, setelah memeriksakan diri ke Puskesmas setempat. Mereka dinyatakan negatif flu babi dan penyakit berbahaya lain. Sedangkan, lima santri lain dipantau khusus oleh dokter kesehatan setempat dan dinyatakan suspect flu babi.
Sementara Pesantren santri Nurul Hudan yang terletak sekitar 500 meter dari Pesantren Al Islahiyah juga menderita penyakit yang sama. Mereka menjalani pengobatan di poliklinik pesantren. Selanjutnya, dokter yang memeriksa merujuknya menjalani perawatan intensif di RSI Aisyiah Malang.
EKO WIDIANTO