“Leukosit atau sel darah putihnya terus menurun,” ujar Barmawi Syahjam, Ketua Tim Penanganan Flu Burung dan Flu Babi Rumah Sakit Umum Daerah Serang, kepada wartawan, Kamis (30/7).
Menurut Barmawi, kondisi pasien yang mengalami penurunan leukosit itu adalah S, 21 tahun, turun dari 6.200 menjadi 4.000; D, 13 tahun, turun dari 7.300 menjadi 5.000; serta H, 31 tahun, dari 4.800 menjadi 3.000. Sedangkan satu pasien lainnya berinisial N, 18 tahun, mengalami kenaikan dari 4.400 menjadi 6.400.
“Padahal untuk ukuran orang sehat itu normalnya 10 ribu leukosit,” ujar Barmawi.
Meski daya tahan tubuh mereka menurun, Barmawi menjelaskan keempat pasien itu sudah membaik dari sisi yang lain. Upaya dokter dalam menangani pasien tersebut di antaranya dengan terapi mulut, terapi suntik dan injeksi. Sementara pada pemeriksaan yang dilakukan pada pagi tadi, suhu tubuh para pasien sudah membaik.
"Batuk dan pileknya juga sudah menurun, ditambah setelah kami foto Torak, tidak ada radang parunya,” kata Barmawi.
Kepala Ruangan Rumah Sakit Umum Daerah Serang Yopi Triana menambahkan, hingga saat ini pihaknya sudah merawat tujuh orang pasien terduga flu babi. Tiga di antaranya sudah dipulangkan. Semua pasien tersebut, kata Yopi, merupakan warga Serang yang mayoritas beraktivitas di luar kota. Saat ditanya tentang pasien yang positif virus A-H1N1 di Serang, Yopi tak mau menjawab. “Hasilnya dirahasiakan, semua data diserahkan ke Dinas Kesehatan,” kata dia.
Rabu kemarin, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Banten Wahyu Santoso menyatakan berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, hingga Rabu (29/7) kemarin, sudah 80 warga Banten yang positif mengidap virus A-H1N1 alias flu babi.
MABSUTI IBNU MARHAS