Kepala Perwakilan Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam di Medan, Drs Muchlis, ketika dihubungi Tempo, mengatakan sedang berada di Bandara Polonia untuk menjemput mereka. “Mereka baru saja sampai dari Thailand dan kita jemput,” ujar dia.
Menurut dia, keduanya kemudian akan difasilitasi untuk naik bus dari Medan dan kembali ke rumahnya masing-masing. Mereka adalah Saiful Bahri Ismail, 39 tahun, warga Rancong Baro, Kota Lhokseumawe, dan Abu Rayeuk, 44 tahun, asal Banda Aceh. “Mereka dalam keadaan sehat,” ujar Muchlis.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Panglima Laot Aceh (lembaga adat nelayan) M Adli Abdullah kepada Tempo mengatakan kedua nelayan Aceh tersebut sebelumnya terkatung-katung di perairan Phang Nga, Thailand, setelah perahu yang mereka gunakan mogok di tengah laut.
Mereka kemudian dihanyutkan arus laut ke sana dan diselamatkan sebuah kapal kargo. Mereka telah hanyut sejak 10 Juli lalu.
Kedua nelayan tersebut sempat ditampung oleh Konsulat Jenderal RI di Songkhla, Thailand. Kemudian dipulangkan ke Aceh. Kabar keberadaan mereka didapat Adli dari Susilo Wahyuntoro, Konsuler RI di Songkhla, Thailand.
ADI WARSIDI