TEMPO Interaktif, BANDUNG - Persediaan alat pemeriksa apus hidung dan tenggorokan pasien flu di Jawa Barat kian menipis. Alat berupa tabung kecil berisi cairan kimia itu dibutuhkan untuk menentukan apakah pasien terkena flu babi atau tidak. “Stoknya minim,” kata Kepala Seksi Pencegahan Pengamatan Penyakit Matra Dinas Kesehatan Jawa Barat Uus Sukmara, Jumat (31/7).
Menurut dia, pihaknya sudah meminta penambahan alat ke Departemen Kesehatan. “Tapi Depkes juga keteteran karena jumlahnya terbatas,” ujarnya. Setiap daerah di Indonesia kini banyak yang meminta penambahan alat pemeriksa itu.
Akibatnya, Dinas Kesehatan hanya bisa mengambil contoh dari beberapa pasien flu yang dicurigai mengidap virus tipe A H1N1 di berbagai daerah. Dalam satu kelompok orang yang dicurigai mengidap flu babi, katanya, petugas hanya mengambil 2-5 sampel sesuai ketersediaan alat.
Jawa Barat, katanya, sangat membutuhkan penambahan alat itu. Dia mengaku belum tahu jumlah alat yang dibutuhkan dan yang tersisa karena masih dihitung petugas lain. “Kami khawatir flu babi ke depannya akan booming,” katanya.
ANWAR SISWADI