Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengatasi Si Kecil Ogah Makan

image-gnews
TEMPO/Nickmatulhuda
TEMPO/Nickmatulhuda
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Nadya (bukan nama asli), 4 tahun, hanya melengos kala Titik, ibunya, menyodorkan sendok makan siang berupa sup segar makaroni dan telur puyuh. "Ayo sayang, sudah jam 1, Ade belum makan," Titik membujuk. Bocah itu menggeleng dan mencoret-coret buku gambarnya.

Lebih dari 15 menit merayu dengan segala macam, ibu muda itu cuma sukses menyuapkan makanan dua kali. Nadya pun kerap berpindah-pindah posisi duduk, berdiri, dan berlarian di ruangan.

Sulitnya si kecil makan menjadi masalah buat sebagian besar orang tua. Anda juga mungkin mengalaminya dengan sang buah hati. Orang tua yang memiliki anak sulit makan harus segera mengatasinya.

Sulit makan dikhawatirkan bisa menyebabkan anak kekurangan nutrisi dalam perkembangannya. Jika kondisi itu dibiarkan berlarut-larut, bahkan status gizi anak menjadi rendah (malnutrisi), proses tumbuh kembang akan tidak optimal.

"Disebut sulit makan jika anak hanya mampu menghabiskan kurang dari dua per tiga jumlah makanannya sehingga kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi," kata dr Nita Ratna Dewanti, SpA, dokter spesialis anak RS Ramsay Bintaro Internasional.

Dalam acara talkshow bertajuk "Kiat Mengatasi Sulit Makan pada Si Kecil" di RS Ramsay Bintaro Internasional, Tangerang, beberapa waktu lalu, dr Nita Ratna mengutip penelitian terbaru pada sekitar 100 anak prasekolah usia 4-6 tahun di Jakarta. Disebutkan  bahwa dari 100-an anak itu, 33,6 persen mengalami kesulitan makan. Kemudian yang termasuk menderita malnutrisi ringan 44,5 persen dan termasuk malnutrisi sedang 19,2 persen.

Periode emas anak adalah pada 30 bulan pertamanya. Pada periode ini, pertumbuhannya sangat cepat, tak terkecuali otak. Bila terjadi kekurangan nutrisi pada masa-masa itu, akan berakibat pada tumbuh kembang yang tidak optimal, terutama otak, yang akan mempengaruhi kecerdasannya.

"Makanan adalah bahan yang dapat dimakan dan mengandung komponen yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan tubuh untuk pertumbuhan atau menjaga kondisi tubuh yang sehat. Pada dasarnya makan terdiri atas air, zat gizi, serta bahan tambahan," Nita Ratna memaparkan dalam acara yang digelar rumah sakit tersebut, yang juga menggandeng PT Fonterra Brands Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dokter Nita menambahkan, "Zat gizi terdiri atas zat makro dan zat mikro. Yang termasuk zat makro yaitu lemak, karbohidrat, dan protein, sedangkan zat mikro yaitu vitamin, mineral, serta air." Kita tahu bahwa fungsi makanan di antaranya memberikan energi (lemak, karbohidrat, dan protein), pertahanan tubuh, serta penting untuk pertumbuhan (protein, vitamin, mineral, dan air).

Salah satu nutrisi penting adalah susu. American Academic of Pediatrics merekomendasikan mengkonsumsi 300-455 kkalori dari susu sapi dalam 1 hari. Ini berarti memenuhi sekitar 50 persen dari kebutuhan kalorinya per hari dari susu sapi. Selebihnya diperoleh dari makanan padat. Anak usia 1 tahun membutuhkan 1.000 kkalori setiap harinya, dan dianjurkan 340-455 kkalori didapatkan dari susu, serta sisanya dari makanan padat lainnya.

Tentang kesulitan makan anak, Nita Ratna mengungkapkan bahwa penolakan anak usia ini terhadap makanan mungkin saja terjadi karena organ-organ pencernaan anak memang belum siap menerima makanan yang diberikan. "Ini dapat disebabkan oleh tekstur makanan yang terlalu kasar atau kental, bahkan bisa disebabkan oleh porsi makanan yang tidak sesuai dengan kemampuan menelan bayi," tuturnya lagi.

Pada kesempatan yang sama, psikolog anak RS Ramsay International Bintaro, Dra Niniek A. Bawani, mengatakan ada beberapa kendala yang terjadi pada tahapan usia yang berbeda. Pada bayi berusia mulai 6 bulan, si kecil mungkin sering menyembur makanannya atau tak mau menelannya.

Pada usia batita, mengemut makanan menjadi salah satu kendala. "Kerja sama yang baik dari orang tua, pengasuh, dan dokter anak diperlukan dalam menelusuri penyebab perilaku sulit makan pada anak," tutur Niniek A. Bawani di hadapan 100-an ibu atau orang tua. "Menyemburkan makanan pada bayi mungkin karena pemberian makanan pendamping ASI (air susu ibu) yang terlalu cepat atau terlalu lambat."

Dwi Arjanto

Boks 1
Tip Atasi Anak Sulit Makan
-Sejak usia 6 bulan, bayi dan balita mulai diberikan makanan pendamping ASI. Berikan makanan ini secara perlahan.
-Beri contoh perilaku makan yang baik.
-Variasi makanan, cita rasa, dan tampilannya.
-Usahakan makan terjadwal.
-Ciptakan suasana makan yang menyenangkan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

18 hari lalu

Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (AP Photo/Majdi Mohammed)
Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.


UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

30 hari lalu

Peserta mengangkat poster saat melakukan aksi bela Palestina di Kedutaan Besar Mesir, Menteng, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024. Massa mendesak pemerintahan Mesir untuk membuka jalur bantuan kemanusiaan di Rafah guna mencegah kelaparan di Gaza akibat konflik antara Hamas dan Israel. TEMPO/ Febri Angga Palguna
UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

UNICEF yakin kasus gizi buruk di Gaza lebih banyak dari data yang tertulis di rumah sakit karena banyak yang tak bisa berobat.


UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

31 hari lalu

Seorang anak Palestina antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

Satu dari tiga balita usia di bawah dua tahun di utara Gaza saat ini mengalami gizi buruk akut.


Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

34 hari lalu

Seorang pria menggendong bayi di pangkuannya, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 14 Februari 2024 .REUTERS/Saleh Salem
Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.


WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

43 hari lalu

Anak Palestina Palestina Yazan Al-Kafarna, yang menderita kelumpuhan otak dan kekurangan gizi, terbaring di tempat tidur di pusat kesehatan Al-Awda di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah di Jalur Gaza selatan 2 Maret 2024. REUTERS/Yasser Qudih
WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

WHO dan UNICEF mencatat angka malnutrisi pada anak yang akut di wilayah utara Gaza mencapai level ekstrem.


Cara-cara Mencegah Stunting

58 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cara-cara Mencegah Stunting

Tidak hanya tinggi badan kurang dari standar saja, tetapi stunting juga dapat menyebabkan kerusakan otak dan penyakit kronis.


Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

59 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

Masih banyak yang mengira anak stunting dan anak mengalami gizi buruk adalah sama. Meski serupa, stunting dan gizi buruk adalah dua hal yang berbeda.


Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

7 Februari 2024

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya. Foto: Canva
Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya.


Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

5 Februari 2024

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

Isu kesehatan dalam debat capres muncul mulai dari stunting, gizi buruk, obesitas, dan anemia. Ini artinya.


CIMB Niaga Gaet UNICEF untuk Cegah Stunting di Indonesia

20 November 2023

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) dan United Nations Children's Fund (UNICEF) meluncurkan kerja sama aksi peduli gizi anak Indonesia di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin, 20 November 2023. TEMPO/Defara Dhanya
CIMB Niaga Gaet UNICEF untuk Cegah Stunting di Indonesia

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga) dan UNICEF menjalin kolaborasi dalam mengatasi masalah gizi buruk sebagai upaya mencegah stunting di Indonesia.