Harga minyak untuk kontrak pengiriman September naik US$ 73 sen ke US$ 70,18 per barel di pasar Singapura, sebelum pembukaan perdagangan New York Mercantile Exchange.
Pada Jumat lalu, komoditas ini ditutup juga naik ke US$ 69,45 dibanding dengan penutupan perdagangan sehari sebelumnya.
Sedangkan di bursa komoditas berjangka London, ICE Futures Exchange, naik US$ 58 sen ke US$ 72,28 per barel.
“Optimisme akan pemulihan ekonomi sanggup melawan lemahnya fundamental. Sekarang optimisme itu yang memegang peranan,” kata Victor Shum, analis energi Purvin & Gertz di Singapura.
Naiknya harga minyak ini juga diikuti meningkatnya harga saham-saham di berbagai bursa dunia. Indeks harga saham di kawasan Asia juga ikut terdongkrak.
Shum memperkirakan, harga minyak ada kemungkinan akan menuju ke level US$ 73,23 per barel dalam beberapa hari ke depan. Namun, ia mengingatkan, sentimen negatif dari data konsumsi di Amerika Serikat bisa membuat harga minyak kembali jatuh ke US$ 60 per barel.
“Harga minyak sangat sulit bertahan di US$ 70 dengan adanya fundamental yang lemah,” katanya.
AP ! Grace S Gandhi