TEMPO Interaktif, Jakarta - PLN (Persero) menerbitkan obligasi asing senilai US$ 750 juta dengan bunga delapan persen. "Itu angka yang paling bagus dan spread-nya terendah, tidak sampai 140 basis poin dengan suku bunga Bank Indonesia," kata Wakil Direktur Utama PLN Rudiantara di Jakarta, Selasa (4/8).
Obligasi, ia melanjutkan, berjangka waktu 10 tahun dengan yield 8,125 persen. Obligasi itu dijamin oleh UBS AG dan Barclays Capital. "Investor, komposisinya 44 persen di Asia, sedangkan Eropa dan Amerika masing-masing 28 persen," kata Rudiantara.
Dana obligasi, menurut dia, rencananya akan digunakan untuk belanja modal tahun ini. Namun berapa besar belanja modal perseroan tahun ini, tak disebutkan.
Sedangkan untuk obligasi rupiah, Rudiantara mengatakan pihaknya masih mencermati kondisi pasar. Perseroan akan mengalokasikan obligasi senilai Rp 1,5 triliun yang akan diterbitkan pada kuartal keempat tahun ini. "Dana obligasi rupiah itu juga untuk belanja modal," katanya.
DESY PAKPAHAN