Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI Dyah N.K. Makhijani mengatakan suku bunga simpanan perbankan (deposito) sudan menurun sekitar 188 basis point. "Respons suku bunga kredit lebih terbatas yaitu sekitar 24 basis point," kata Dyah di Jakarta, Rabu (5/8).
Dia melanjutkan, meskipun respons penurunan suku bunga kredit tidak besar, penyaluran kredit perbankan mulai menunjukkan perbaikan walaupun masih tumbuh sangat lambat.
Bank sentral mencatat, sampai Juni 2009 kredit perbankan baru tumbuh 1,1 persen. Rendahnya pertumbuhan kredit itu disebabkan penyaluran kredit masih dibayangi tingginya persepsi risiko di sektor riil. Sementara di sisi lain, permintaan kredit juga rendah terkait dengan masih sedikitnya kegiatan investasi.
Dyah mengemukakan, kondisi perbankan nasional secara umum relatif stabil dan respons suku bunga perbankan terhadap penurunan BI Rate mulai membaik. Secara mikro, kondisi perbankan nasional stabil, yang diindikasikan oleh masih terjaganya rasio kecukupan modal (CAR) per Juni 2009 sebesar 17 persen.
Sementara itu rasio gross non-performing loan (NPL) atau kredit bermasalah tetap terkendali di bawah lima persen dengan rasio net di bawah dua persen. Likuiditas perbankan, termasuk likuiditas dalam pasar uang antar bank makin membaik dan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat.
Bank Indonesia memutuskan pada Rabu (5/8) ini untuk menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis point dari sebelumnya 6,75 menjadi 6,5 persen. Pada Mei lalu, Bank Indonesia juga menurunkan BI rate sebesar 0,25 persen menjadi 7 persen.
EKO NOPIANSYAH