TEMPO Interaktif, BANDUNG - Serangan flu massal di Jawa Barat sudah menyebar di 12 kota/ kabupaten. Beberapa pasien diantaranya juga terkena virus flu babi. Ketersediaan masker sudah menipis.
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 12 daerah sebaran flu massal itu adalah Kabupaten Bogor, Garut, Purwakarta, Majalengka, Karawang, Sukabumi, Ciamis, Kota Depok, Bandung, Banjar, serta Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Kasus itu tercatat sejak Juli hingga awal Agustus.
Umumnya, flu massal itu ditemukan di institusi pendidikan, seperti SD, SMP, dan pondok pesantren. Dua kasus diantaranya positif flu babi pada Juli, yaitu di Pondok Pesantren Arafah, Kabupaten Bogor, dan ponpes Darussalam, Kota Depok. Kasus flu massal dengan pasien terbanyak di Jawa Barat muncul di ponpes Hikmatussalafiyah, Purwakarta, sejak 22 Juli-1 Agustus.
Menurut data Departemen Kesehatan, pasien positif flu babi di Jawa Barat sampai 6 Agustus lalu ada 65 orang. Soal sebaran daerahnya, menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Alma Lucyati, data itu sekarang tidak penting lagi. "Dan supaya masyarakat tidak takut," katanya.
Dia meminta setiap orang yang sakit batuk dan flu menutup mulut dan hidung dengan masker agar tidak menyebarkan penyakit ke orang lain. Penutup itu bisa dibeli di apotek atau memakai sapu tangan. "Kami tidak wajib menyediakan masker," ujarnya. Kini persediaan 3.900 masker di Dinas telah menipis setelah dibagikan kepada ratusan orang yang terkena flu massal di berbagai daerah.
Tentang perkiraan masa puncak flu massal dan flu babi, Dinas menyatakan hal itu bisa terjadi. Tapi waktunya, menurut Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Dinkes Jabar Wahyu. sejauh ini belum bisa diketahui, terutama flu babi. "Soalnya (flu babi) ini penyakit baru," ujarnya. Walau begitu, dia mengkhawatirkan masa rawan penularan itu terjadi saat arus mudik lebaran.
Di Kota Bandung, petugas Puskesmas disiagakan untuk aktif memantau kejadian flu massal terutama di lingkungan sekolah. Hari ini menurut Kepala Seksi Surveilance Koswara Songka, Dinas Kesehatan Kota Bandung mengeluarkan surat kesiagaan tersebut. "Petugas juga memeriksa kondisi siswa ke sekolah-sekolah," katanya.
ANWAR SISWADI