Kepulangan para imigran ini difasilitasi Kedutaan Afganistan di Indoneisia dan International Organization for Migration (IOM), "Kami hanya bertugas mengantarkan sampai Jakarta," ujar Herdiyanto. Di Jakarta, mereka akan bertemu dengan 55 orang imigran gelap lainnya yang juga akan dipulangkan.
Para imigran ini memutuskan pulang ke kampung halamannya karena putus asa setelah Australia memutuskan tidak akan menerima kehadiran mereka. Sementara, selama tinggal di Bengkulu, mereka sama sekali tidak mendapatkan penghasilan apapun dan tidak tahu kabar sanak famili mereka di Afganistan.
Ahmad Ali, 36 tahun, merasa sangat bahagia bisa kembali ke negara asalnya karena bisa berjumpa lagi dengan keluarganya, "Saya sangat berharap mereka baik-baik saja selama saya tinggalkan," tutur Ahmad. Ia memutuskan pulang karena mengkhawatirkan istri dan anak-anaknya.
Dengan kepulangan 14 Imigran tersebut, maka di Bengkulu saat ini terdapat 26 imigran asal Afganistan yang ditempatkan di Balai Pelatihan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu dan 19 Imigran Srilanka yang ditempatkan di Kantor Imigrasi Provinsi Bengkulu.
HARRI PRATAMA ADITYA