Harga minyak bertambah sebanyak 2,9 persen setelah pertumbuhan ekonomi dua negara terbesar Eropa, Jerman dan Prancis, naik 0,3 persen pada kuartal kedua. Indeks Standard & Poor’s 500 menuju rekor terbesarnya setelah Federal Reserve (bank sentral AS) mengatakan mereka akan menjaga acuan suku bunga di posisi "rendah luar biasa" demi "memperluas periode" untuk membantu dalam mempertahankan pemulihan ekonomi.
“Dengan indeks S&P 500 yang mencetak harga tertinggi dalam 10 bulan kemungkinan minyak diperdagangkan turun," kata Mike Sander, penasihat investasi di Sander Capital, Seattle. “Dukungan dan optimisme pasar saham, minyak akan bertahan di posisi US$ 70.”
Minyak mentah untuk antaran September naik sebanyak US$ 0,68 satu persen menjadi US$ 71,20 per barel di pasar New York Mercantile Exchange pukul 7.20 waktu Singapura. Kemarin, kontrak minyak naik 0,5 persen untuk bertahan di US$ 70,52 sebarel.
BOBBY CHANDRA