TEMPO Interaktif, GARUT - Upacara Peringatan Kemerdekaan Indonesia yang ke 64 tahun, digelar Kantor Kementrian pemuda dan olahraga bersama masyarakat, di pulau terujung Jawa Barat bagian selatan, pagi ini. Tepatnya di Pulau Santolo, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut.
Upacara yang laksanakan sekitar pukul 08.00 WIB itu, diikuti pula oleh sekitar 500 orang perwakilan Resimen Mahasiswa seluruh Indonesia. Sebelumnya Resimen ini, telah melakukan napak tilas Jawa Barat Selatan sejauh 200 kilometer yang dimulai dari Gedung Sate, Bandung pada 14 Agustus lalu.
Untuk menuju pulau yang memiliki luas sekitar 4 hektar itu, peserta upacara harus menyebrangi laut dengan menggunakan perhu kecil yang berjarak sekitar 50 meter. Pelaksanaan upacara sendiri dilakukan tepat di bibir pantai pulau santolo.
Pimpinan upacara dilakukan Sekretaris Menpora Wafid Muharam dengan komandan upacara Danramil Cikelet, Kapten Syahid. Berlangsung sederhana dan khidmat, peringatan detik-detik proklamasi hanya dilakukan dengan cara tepuk tangan peserta upacara.
Disaat itu pun ucapan Dirgahayu Republik Indonesia yang ditulis dalam spanduk sepanjang 64 meter, dibentangkan oleh Resimen Mahasiswa di bibir pelabuhan. “Tempat ini merupakan titik terdepan negara kesatuan republik Indonesia,” ujar Sekretaris menpora Wafid Muharam, usai upacara.
Menurutnya, daerah perbatasan seperti ini harus mendapatkan perhatian khusus dari seluruh bangsa indonesia. Pulau Santolo berbatasan langsung dengan Australia. Dari tempat itu, jarak Indonesia ke pulau Christmas, Autralia sekitar 60 mil atau sekitar 100 kilometer lebih. “Bukan hanya Santolo, tapi pulau lain juga. Ini untuk menjaga keutuhan negara kita,” ujarnya.
Di hari kemerdekaan ini, Wafid berpesan agar para pemuda dapat memaknai proklamasi dengan baik. Sehingga hal itu dapat menjadi jembatan pembangunan bangsa yang lebih lebih baik lagi.
Disinggung tingkat nasionalisme pemuda masa kini, Wafid menilai, telah ,cukup baik dibandingkan dengan sebelumnya. Hal itu terbukti dengan kesiapan para pemuda dalam mempertahankan pulau Ambalat. Sedangkan mengenai gembong teroris yang diduga melibatkan pemuda, Dia menilai itu hanya oknum pemuda. “Aksi teror itu oknum pemuda yang salah jalan, itu kecil tidak sebesarapa,” ujarnya.
SIGIT ZULMUNIR