TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamanan presiden dan wakil presiden diperketat saat peringatan kemerdekaan Indonesia ke-64. Dua helikopter Superpuma disiapkan di sekitar istana khusus untuk orang nomor satu dan nomor dua di Indonesia itu.
"Ada dua helikopter karena ada RI 1 dan RI 2. Jadi kalau ada (peristiwa), satu untuk RI 1 dan satu untuk RI 2," kata Komandan Pasukan Pengaman Presiden, Marciano Norman, usai upacara penurunan bendera merah putih di Istana Merdeka, Senin (17/8).
Dua helikopter Superpuma disiapkan di Monumen Nasional dan Binagraha untuk pengamanan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla. Menurut dia, helikopter itu disiapkan untuk penanganan peristiwa luar biasa maupun medis. Standar pengamanan dengan helikopter itu selalu ada dalam setiap kegiatan kenegaraan.
Dia membantah pengamanan presiden dan wakil presiden diperketat pascaledakan bom di Hotel Ritz-Carlton Kuningan beberapa waktu lalu. Setelah ledakan bom, polisi menggerebek dan menembak tiga orang di Jatiasih, Bekasi, dan Temanggun, Jawa Tengah. Ketiga orang itu diduga pelaku teror bom di Kuningan. Sesaat setelah ledakan bom, Presiden Yudhoyono menyatakan dirinya menjadi sasaran teror. "(Pengamanan) tidak terlalu diperketat tapi tidak pernah longgar," ujar Marciano.
Menurut dia, helikopter itu akan dipindahkan dari Monas dan Binagraha setelah rangkaian acara peringatan kemerdekaan selesai. Peringatan kemerdekaan diawali dengan upacara peringatan detik-detik Proklamasi, penurunan bendera merah putih, dan diakhiri dengan resepsi makan malam.
Upacara penurunan bendera merah putih digelar di Istana Merdeka pada pukul 17.30. Kolonel PSK Theodorus Seto Purnomo menjadi komandan upacara. Upacara itu dihadiri pejabat negara dan tamu negara.
KURNIASIH BUDI