Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Republik Maluku Selatan Bersedia Menerima Otonomi

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Amsterdam - Presiden Republik Maluku Selatan di pengasingan, John Wattilete, mengaku kemerdekaan dari Indonesia bukan lagi prioritas mutlak bagi mereka. John mengaku siap menerima otonomi seperti di Nanggroe Aceh Darussalam jika pemerintah Indonesia mengajukannya.

Dalam wawancara dengan harian Nederlands Dagblad yang dikutip situs Radio Nederlands Worldwide, Senin (17/8), John mengatakan dirinya akan menyerahkan masa depan Maluku kepada masyarakat. Menurut John, jika masyarakat Maluku sudah tidak mau lagi merdeka dari Indonesia, maka ia bersedia menerimanya.

Akan tetapi, John menolak jika digelar referendum untuk memutuskan itu. Sebab, John khawatir terjadi intimidasi secara sistematis terhadap para pendukung kemerdekaan. John meminta pemerintah Indonesia dan Belanda untuk mewujudkan kemerdekaan berbicara di Maluku.

Meski kemerdekaan bukan lagi prioritas utama perjuangan Republik Maluku Selatan, John mengatakan akan puas jika Maluku diberi otonomi seperti di Nanggroe Aceh Darussalam. "Hal yang paling penting adalah warga Maluku yang berkuasa," ujar John.

Pemerintahan Republik Maluku Selatan berada di pengasingan di Belanda sejak 1966. Mereka memperjuangkan pemisahan Republik Maluku Selatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

John menjadi Presiden Republik Maluku Selatan pada musim gugur lalu. Ia merupakan presiden pertama dari generasi kedua warga Maluku di Belanda. Media massa di Belanda menganggap John sebagai sosok yang lebih pragmatis ketimbang pemimpin-pemimpin sebelumnya seperti Johan Manusama atau Frans Tutuhatunewa.  

RADIO NEDERLANDS WORLDWIDE| KODRAT SETIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya

3 Oktober 2022

23 April 1965, 3 peleton RPKAD atau Kopassus berhasil mengalahkan 2nd Para Inggris, saat penyerangan ke Plaman Mapu, Kalimantan Barat. 9 orang pasukan payung elit Inggris tewas, sedangkan Kopassus hanya kehilangan 2 prajurit. Pasukan para Inggris sangat elit, seleksi untuk masuk ke Parachute Regiment sangat berat. Zimbio.com
Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya

TEMPO.CO--RPKAD atau Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat merupakan nama untuk Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat sebelum menjadi Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.


Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS

16 Mei 2021

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS

Polresta Pulau Ambon menetapkan tiga orang sebagai tersangka pelaku pengibaran bendera separatis RMS di Desa Ulath,


3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku

26 April 2020

Bendera RMS dibentangkan di Polres Ambon (13/8). TEMPO/Mochtar Touwe
3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku

Ketiga petinggi RMS tadi memasuki halaman Kantor Polda Maluku dengan membentangkan bendera RMS.


Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah  

27 Januari 2017

Bendera RMS dibentangkan di Polres Ambon (13/8). TEMPO/Mochtar Touwe
Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah  

Bendera itu diturunkan pada pukul 07.00 oleh polisi. "Polisi sempat meminta keterangan pihak sekolah sebagai saksi."


Presiden RMS: Biarkan Rakyat Maluku Menentukan Nasib Sendiri

22 April 2016

John Wattilete, Presiden RMS. TEMPO/ Prita
Presiden RMS: Biarkan Rakyat Maluku Menentukan Nasib Sendiri

RMS menjadi anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) yang berkedudukan di Vanuatu, sama seperti yang dilakukan Papua.


Rindu Tanah Air, RMS Berharap Jokowi Jadi Presiden

8 Juli 2014

Helmi Wattimena, Ketua Front Kedaulatan Maluku Republik Maluku Selatan (FKM4RMS) Amerika Serikat. TEMPO/Lolo
Rindu Tanah Air, RMS Berharap Jokowi Jadi Presiden

"Jika Jokowi menang, mungkin sakit hati kami bisa lebih melunak. Kami bisa bicara dengan beliau. Kami juga manusia yang rindu keadilan."


Tokoh RMS Ingin Jokowi Jadi Presiden

29 Juni 2014

Calon Presiden Joko Widodo menggelar kampanye di Pasar Wage dan Pasar Manis Sokaraja, 13 Juni 2014. Dalam orasinya Jokowi memperkenalkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Tempo/Aris Andrianto
Tokoh RMS Ingin Jokowi Jadi Presiden

"Banyak masalah pelanggaran hak asasi manusia oleh Kopassus

dibawah pimpinan Prabowo.Mereka bukan tentara nasional, mereka

adalah political animal."


Kali Ini, RMS Minta Hassan Wirajuda Ditangkap

14 November 2010

Kali Ini, RMS Minta Hassan Wirajuda Ditangkap

RMS menuduh Wirajuda turut bertanggung jawab dalam pelanggara HAM di Maluku pada 2003 dan 2007.


Presiden: Pengadilan RMS seperti Sambutan Tak Beretika  

7 Oktober 2010

Presiden: Pengadilan RMS seperti Sambutan Tak Beretika  

"Tapi haruskah digelar untuk menyambut kedatangan saya hari itu? " kata Presiden.


Kalla Sarankan Presiden Segera ke Belanda

7 Oktober 2010

Kalla Sarankan Presiden Segera ke Belanda

Menurut Kalla, kita jangan memberi peluang RMS dan isu separatisme itu tiba-tiba muncul kembali.