Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pematokan Suku Bunga Dinilai Mustahil  

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Wacana pematokan suku bunga oleh Bank Indonesia dinilai mustahil bisa terwujud. "Karena kalau suku bunga kredit perbankan ditentukan oleh bank sentral, mekanisme pasar tidak bisa berjalan," ujar Direktur Riset Infobank Eko B. Supriyanto di Jakarta, Selasa (18/8).

Menurut dia, jika suku bunga dipatok Bank Indonesia, sama saja perbankan dibawa mundur kembali ke era 1983, saat bank sentral memberlakukan batas atas dan batas bawah bunga perbankan. "Sekarang yang mematok suku bunga hanya negara-negara komunis," kata Eko.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengiyakan pendapat Eko. "Bank Indonesia enggak mungkin bisa menurunkan suku bunga dengan menyuruh begitu saja," ucapnya.

Jalan keluarnya adalah kredit likuiditas dari Bank Indonesia. Bank yang kalah kliring bisa dipinjami uang oleh bank sentral dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi dibanding Sertifikat Bank Indonesia, namun lebih rendah ketimbang bunga pasar uang antar bank.

Dengan begitu, likuiditas bank tak ketat lagi, sedangkan uang bank sentral di Sertifikat Bank Indonesia tak cuma diparkir dan tak berguna. "Daripada SBI diam di BI saja, enggak bergulir, sektor riil tidak berjalan karena ada sumbatan," tuturnya. Sementara, bank sentral pun tidak merugi karena meraup tambahan pendapatan dari bunga kredit likuiditas itu.

Aviliani yakin masalah moral hazard kredit likuiditas bisa diatasi. Pasalnya, bank sentral kini menjalankan fungsi pengawasannya dengan jauh lebih baik ketimbang masa sebelum krisis 1998. Sehingga, risiko terulangnya kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia bisa dihindari. "BLBI kan dalam kondisi darurat langsung kasih (dana) dulu tanpa lihat kondisi kesehatan bank," kata Aviliani. "Kalau sekarang, BI melakukan pengawasan cukup baik tiap bulan."

Hanya saja solusi kredit likuditas ini memerlukan satu hal penting, yakni pengesahan Undang-undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan, yang memang mengatur perihal wewenang bank sentral memberikannya. "Kalau BI tidak mengintervensi dengan memberi kredit likuiditas, jangan harap bunga bisa turun," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Sigit Pramono beranggapan kredit tak banyak tumbuh bukan karena bunga tinggi, namun permintaan sektor riil yang kurang. "Kalu dilihat dari sejarah perbankan Indonesia, dari masa kemerdekaan, suku bunga saat ini yang 11-13 persen adalah yang terendah," kata dia. "Dibandingkan sebelum krisis 1998 lalu, bunga kredit ada di kisaran 15 persen."

Ia bersikukuh bunga kredit masih lambat turun karena mahalnya biaya dana perbankan. Apalagi, bunga deposito bersaing dengan imbal hasil Surat Utang Negara dan Obligasi Republik Indonesia. "Kalau kami turunkan (bunga deposito), orang akan berbondong-bondong pindah ke instrumen lain," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Ikatan Bankir Indonesia Agus Martowardojo sempat mengusulkan agar pemerintah dan bank sentral membuat kebijakan yang membatasi bunga deposito sehingga tak bisa lebih tinggi dibanding bunga Lembaga Penjamin Simpanan. Dampaknya tingkat bunga bank bisa turun cepat seiring turunnya tingkat bunga acuan bank sentral, yang sejak November tahun lalu telah turun 3 persen menjadi 6,5 persen.

BUNGA MANGGIASIH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 jam lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

6 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

10 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

17 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

18 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).


Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

22 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.


BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

23 jam lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).


Rupiah Menguat di 16.155 per USD, karena Respons Prabowo Presiden Terpilih atau Kenaikan Suku Bunga Acuan BI?

23 jam lalu

Petugas money changer menghitung mata uang dolar. Rupiah semakin tertekan terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat, di level Rp14.060 per Dolar AS. Jakarta, 25 Agustus 2015. TEMPO/Subekti
Rupiah Menguat di 16.155 per USD, karena Respons Prabowo Presiden Terpilih atau Kenaikan Suku Bunga Acuan BI?

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 65 poin ke level Rp 16.155 per dolar AS hari dalam perdagangan ini.


Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.