Di pasar Singapura, sebelum pembukaan perdagangan New York Mercantile Exchange, harga minyak untuk kontrak pengiriman Oktober naik 0,6 persen ke US$ 74,35 per barel.
Jumat pekan lalu, harga minyak naik 1,3 persen ke US$ 73,89 per barel, tertinggi sejak 21 Oktober setelah pasar saham reli (naik) dan nilai tukar dolar AS jatuh.
Sedangkan minyak Brent siang tadi diperdagangkan di Singapura US$ 74,65 per barel. Minyak Brent untuk kontrak pengiriman Oktober juga naik 0,8 perseb ke US$ 74,75 per barel di ICE Futures Europe Exchange, London.
“Jika pasar modal terus menuju ke level tertinggi, hampir bisa dipastikan komoditas minyak akan mengikuti,” kata Toby Hassall, analis riset Commodity Warrants Australia Pty di Sydney.
Menurut Presiden Direktur PT CIMB-GK Securities Indonesia, Bernard Thien, harga minyak tahun ini telah naik sebesar 65 persen dari penutupan harga tahun lalu yang mencapai US$ 44,60 per barel.
“Harga minyak Jumat berada di level US$ 74 setelah ada pernyataan optimis dari bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) soal pemulihan ekonomi,” kata Thien dalam analisis harian CIMB TraderAM Indonesia di Jakarta hari ini.
BLOOMBERG | GRACE S GANDHI