TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank sentral optimistis bunga kredit bakal segera turun menyusul kesepakatan 14 bank untuk menurunkan bunga simpanannya. "Pasti tahun ini (bunga kredit ikut turun)," ujar Deputi Gubernur Senior Darmin Nasution seusai rapat di Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (24/8).
Ia menepis alasan sebagian bankir bahwa tingginya imbal hasil Surat Utang Negara membuat mereka harus memberi bunga deposito tinggi. Akibatnya, biaya dana mereka masih tinggi sehingga bunga kredit sulit turun.
"Boleh saja dia bilang begitu," kata dia. "Yang sebetulnya terjadi, bankir bukan yang punya dana. Yang punya dana itu perusahaan-perusahaan,termasuk BUMN." Menurut Darmin, deposan kakap
berani minta imbal hasil Surat Utang Negara yang tinggi, justru karena bunga depositonya tinggi.
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Mirza Adityaswara menilai perbankan perlu waktu hingga tahun depan untuk menurunkan bunga kreditnya. "Potensi turunnya sekitar 200 basis poin menjadi 11 persen," ucapnya.
Syaratnya, tingkat suku bunga acuan bank sentral tidak lebih dari 7 persen. Dengan begitu, ujar Mirza, tahun 2010 kredit bisa tumbuh lebih dari 20 persen. Perkiraan Mirza ini tak jauh beda dengan prediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani, bahwa kredit tahun depan akan tumbuh 15-20 persen.
BUNGA MANGGIASIH