Hmm..., Uenak Santap Sate Susu Saat Berbuka

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bulan Puasa ini memberikan rejeki tersendiri bagi warga Dusun Wanasari atau yang dikenal sebagai Kampung Jawa di kawasan Jalan Maruti, Denpasar, Bali. Menjelang berbuka puasa, warga setempat beramai-ramai berjualan di sepanjang jalan masuk ke pemukiman yang mayoritas beragama Islam tersebut.

Sejak sekitar pukul 16.00 WITA, pedagang yang juga warga setempat mulai menggelar dagangannya. Ada berbagai jenis panganan yang disiapkan untuk makanan berbuka puasa itu, seperti es blewah, kolak, es kelapa muda, es buah, nasi kuning, kue janda berhias dan aneka sate. Jenis sate yang unik di dusun ini adalah sate susu. Biasanya penjual sate susu ini juga banyak bermunculan saat bulan puasa.

Zaenab, warga setempat mengaku sudah lama berjualan sate susu. Ini adalah sate yang terbuat dari payudara sapi atau kambing. Biasanya dalam sehari dia membeli 3-4 kilogram payudara sapi di Pasar Badung. Harganya Rp 25 ribu per kilogram.

Kemudian daging payudara itu direbus selama sekitar 5 jam sehingga benar-benar empuk. Lalu daging dipotong-potong dan dijadikan sate seperti biasa. Bumbunya terdiri dari cabai, kencur, kemiri, bawang putih dan garam. Dalam sehari dia membuat sekitar 100 tusuk sate. Harga per tusuknya Rp 500. ‘’Sate susu ini bisa menambah selera makan, karena itu banyak yang suka,’’ terang wanita berusia 46 tahun itu sambil tersenyum.

Kepala Dusun Wanasari Umar Dany menjelaskan, pasar kaget itu sudah ada sejak dulu. Hanya saja mulai ramai tiga tahun belakangan ini. Pembelinya juga bukan hanya warga dusun tersebut, namun juga warga lain dari Denpasar. ‘’Bahkan ada juga warga dari kabupaten lain di Bali berbelanja di pasar kaget ini,’’ sebutnya.

Lelaki berusia 49 tahun itu berencana lebih mengkoordinir pedagang pasar kaget di wilayahnya agar situasinya lebih tertib. ‘’Karena setiap tahun semakin ramai oleh pedagang dan pembeli sehingga menyebabkan kemacetan,’’ ujarnya.

Warga Dusun Wanasari terbagi dalam 8 kelompok rukun tetangga. Warganya sebagian besar berasal dari Jawa dan Madura. Sebagian kecil diantaranya warga Bali asal Karangasem atau Nusa Penida, Klungkung. Jumlah warga disana sekitar 1.600 Kepala Keluarga atau sekitar 7 ribu lebih.

NI LUH ARIE SL