TEMPO Interaktif, Washington - Dengan kematian empat tentara Amerika Serikat hari Selasa, Amerika saat ini telah kehilangan lebih banyak pasukan daripada jumlah kematian keseluruhan pada 2008. Bulan Agustus sekaligus menjadi bulan paling mematikan bagi tentara Amerika di Afganistan sejak operasi Amerika dimulai hampir delapan tahun lalu.
Jumlah itu menggambarkan peningkatan pertempuran di Afganistan dan datangnya masa-masa sulit. Jenderal Angkatan Darat Stanley A. McChrystal, komandan Amerika di Afganistan, sedang mempertimbangkan meminta lebih banyak tentara Amerika, meski jajak pendapat menunjukkan bahwa mayoritas warga Amerika berpikir perang di Afghanistan tidak sebanding dengan biayanya.
Menegaskan situasi yang memburuk, sebuah ledakan besar Selasa mengguncang kota Kandahar Selatan saat orang-orang berbuka puasa di bulan suci Ramadan. Pejabat setempat mengatakan sedikitnya 37 warga sipil tewas dan 100 lainnya luka-luka.
Afgan juga sedang menunggu hasil pemilihan presiden 20 Agustus lalu saat kandidat-kandidat utama mengklaim unggul. Pemilihan lanjutan akan dilakukan bila tidak ada kandidat yang memenangkan lebih dari 50 persen suara, sementara ketidakpastian yang berkepanjangan dapat menyebabkan lebih banyak kekerasan.
Hasil sementara yang dirilis Selasa menunjukkan Presiden Hamid Karzai unggul sedikit dari pesaingnya, dengan meraih 40 persen suara yang telah dihitung.
Pada bulan Juli, 45 tentara Amerika tewas di Afganistan, korban bulanan tertinggi tahun ini. Sejauh ini di bulan Agustus, 40 tentara Amerika telah tewas, kebanyakan di selatan. Pejabat Pentagon secara pribadi mengatakan dengan waktu seminggu yang tersisa, korban tewas bulan Agstus diperkirakan melebihi korban bulan Juli. Tentara Amerika merupakan mayoritas korban yang tewas dari 63 korban tentara koalisi yang tewas sejauh ini di bulan Agustus, sementara 75 korban koalisi tewas di bulan Juli.
Pada tahun 2008, total korban koalisi 294, 155 di antaranya tentara Amerika; tahun 2009 total hingga Selasa adalah 295, 172 di antaranya tentara Amerika.
Saat ini ada 63.000 pasukan AS di Afghanistan.
MCCLATCHY | ERWIN Z