TEMPO Interaktif, Jakarta - Harga gula di tingkat eceran terus menanjak dalam sepekan pertama puasa. Hasil pemantauan di Pasar Babakan, Tangerang, harga gula mencapai Rp 10.500 per kg dari sebelumnya Rp 9.000 per kg, bahkan harga gula halus kemasan bermerek mencapai Rp 11.000 per kg.
Menurut salah satu pedagang, Nursalid, harga mulai bergerak naik sejak seminggu yang lalu. "Bahkan nanti bisa Rp 11.000," kata dia ditemui di lokasi pasar, Kamis (27/8).
Tidak hanya persoalan harga, Nursalid juga mengeluhkan sulitnya pasokan gula dari distributor. Jika setiap harinya ia bisa menerima tiga karung gula, saat ini ia hanya menerima satu karung gula. "Sekarang pasokan gula dari distributor juga sedikit," tambahnya.
Meski demikian Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu yang meninjau lokasi mengatakan pasokan gula nasional dalam kondisi aman. "Kami mendapatkan laporan tiap minggu, stok tidak ada masalah, barang keluar terus dari gudang, untuk gula kami pantau terus," tambahnya.
Menurutnya, rendahnya pasokan di pedagang lebih dikarenakan tingginya harga. Pedagang yang biasanya membeli pasokan tiga karung, sekarang hanya mampu membeli satu karung gula. "Karena tidak ada kepastian harga, mereka tidak membeli gula sebanyak sebelumnya," kata Mari.
Pemerintah lanjutnya telah berkomitmen untuk menstabilkan harga gula dengan mengadakan rapat koordinasi. "Kami sudah ajukan minggu ini diadakan rapat koordinasi untuk memberi langkah apa saja yang harus dilakukan," katanya.
Sambil menunggu langkah yang tepat, pemerintah gencar melakukan pasar murah untuk membantu masyarakat dengan berpenghasilan rendah. "Ini jawaban untuk harga yang tinggi, kemarin sudah dimulai di DKI, tidak ada gangguan," tambahnya. Harga gula di pasar murah dipatok lebih murah Rp 1000 dari harga di pasar eceran. "Kalau sekarang Rp 9000 berarti dijual Rp 8000 per kg," tambah Mari.
VENNIE MELYANI