Imam Besar Meninggal Saat Salat Tarawih

TEMPO Interaktif, Gorontalo - Diduga kelelahan, seorang imam besar di Masjid Agung Baiturahim Kota Borontalo, Kiai Roni Gobel, 67 tahun,  meninggal saat salat tarawih tadi malam. Sebelum jatuh, setelah menjadi imam salat Isya, Kiai Roni mengeluh sakit dada kepada imam lainnya di masjid tersebut. "Beliau mengeluh sakit dada dan minta air minum setelah salat Isya," ujar Rasyid Kamaru, imam yang lain.

Merasa tak mampu lagi mengimami salat, Kiai Roni meminta Rasyid Kamaru menggantikannya. Ia menjadi makmum. Tapi, ia jatuh pada saat rakaat keenam salat tarawih. Jemaah mengangkat tubuh imam itu ke ruang sebelah mimbar.

Ketua Takmirul Masjid Baiturahim, Hamzah Husen, mengatakan seusai salat tarawih ia memeriksa kiai, tapi  kondisinya sudah tak bernafas. "Saat kami periksa beliau sudah sembilan puluh sembilan persen meninggal. Kami tak berani mengumumkannya kepada jemaah masjid," ujarnya.

Namun, berita meninggalnya imam besar ini segera didengar jemaah. Suai salat, suasana masjid gaduh dan panik. Apalagi ketika jemaah melihat tubuh Kiai Roni diangkat keluar masjid dan dibungkus kain putih. Kami pagi ini jenazah dikebumikan. Innalillahi wa innailaihi roojiun. 

ANTARA