Volume Sampah Meningkat Justru di Kala Ramadan

TEMPO Interaktif, Gorontalo - Selama ramadan volume sampah di Kota Gorontalo meningkat. Jika hari biasa 400 kubik per hari, kini 500 kubik per hari. Peningkatan ini akibat menjamurnya pedagang musiman yang tersebar di sudut kota.

Tumpukan sampah nampak di kawasan Gelanggang Olah Raga Nani Wartabone, yang menjadi pusat penjualan kelapa muda. Di arena olah raga ini gundukan kulit kelapa dan sampah makanan lain.

Kondisi demikian diakui Ramlan Husain, salah seorang pedagang. Menurutnya, sampah-sampah yang dihasilkan dari jualan mereka tersebut tidak hanya di buang begitu saja, melainkan ditaruh ditempat sampah yang disediakan oleh Badan Lingkunan Hidup setempat.

"Selain itu, kami juga setiap hari membayar uang retribusi sampah,” katanya, Kamis (27/8).

Abubakar Luwiti, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Gorontalo mengakui bahwa sampah di wilayah itu mengalami kenaikan selama ramadan. Sejak pertama ramadan akunya, ditandai dengan munculnya pedagang musiman, maka sampah pasti akan meningkat. Hal tersebut menurutnya adalah kebiasaan yang sering terjadi dari tahun ke tahun di Gorontalo.

Menurutnya, untuk mengatasi naiknya volume sampah, dia menyiapkan armada pengangkut sampah yang setiap harinya ngepos di lokasi jajanan buka puasa, khususnya di tempat penjualan kelapa muda. Sedangkan di tempat jajanan seperti aneka dagangan kue dan juga penjual es serta makanan untuk berbuka puasa lainnya, disediakan tempat sampah yang berukuran besar.

Dia mengatakan, sampah yang dihasilkan pada saat bulan ramadan kali ini mencapai 500 kubik dalam sehari. Sedangkan sebelum bulan ramadan, sampah di wilayah itu hanya mencapai 400-an perkubik dalam sehari.
“ Sampah ini akan terus meningkat saat mendekati lebaran terutama ketika diadakannya pasar malam,” ungkapnya.

CHRISTOPEL PAINO