Kepala Badan Pelaksana R. Priyono mengatakan pihaknya masih menunggu komitmen ExxonMobil untuk segera memproduksi minyak. "Kami tunggu sampai akhir bulan," ujarnya kepada Tempo kemarin.
Jika perusahaan minyak multinasional itu tak bisa memenuhi komitmennya, kata Priyono, pihaknya sudah menyiapkan penalti. "Penaltinya bisa perusahaan atau orangnya (manajemen)," katanya.
Sesuai dengan komitmen, ExxonMobil akan memproduksi minyak sebanyak 20 ribu barel per hari pada Agustus ini. Rencana produksi itu molor dari yang dijanjikan, pada akhir 2008 dan April 2009.
Semula ladang minyak di Bojonegoro, Jawa Timur, diharapkan mampu memproduksi minyak awal sebanyak 20 ribu barel per hari. Minyak Cepu nantinya akan menambal target produksi minyak tahun ini sebanyak 960 ribu barel per hari. Saat ini produksi minyak rata-rata per hari masih di bawah target atau sekitar 951 ribu barel.
Priyono mengatakan molornya produksi awal Blok Cepu, yang ditargetkan sejak Desember lalu, menunjukkan operator ladang tersebut tidak kompeten. Dia menyayangkan proyek ini terus molor, padahal yang bertindak sebagai operator adalah perusahaan terbesar minyak di dunia.
"Terlalu banyak masalah di blok ini," kata Priyono. "Saya bilang kepada mereka udah deh, pokoknya kamu (ExxonMobil) tidak bisa memenuhi janji."
Dia juga meminta agar joint operation agreement (perjanjian kerja sama) Blok Cepu antara ExxonMobil dan Pertamina dievaluasi. Menurut Priyono, perjanjian tersebut sangat buruk dan melemahkan posisi Pertamina dalam hal pengambilan keputusan, hak dan kewajiban, serta pembagian kerja. "Kami minta mereka evaluasi lagi perjanjian itu supaya Pertamina juga bisa membantu masalahnya apa," ujarnya.
ExxonMobil, kata dia, menargetkan akan mulai produksi 15 ribu barel per hari pada pertengahan September nanti. Jika target ini juga tidak tercapai, Badan Pelaksana akan memberikan penalti lainnya. "Akhir tahun tidak berproduksi juga, ya, dipertanyakan operatorship-nya," kata Priyono.
Menanggapi ancaman pemecatan itu, juru bicara ExxonMobil, Maman Budiman, mengatakan pihaknya tetap berusaha melaksanakan produksi awal tersebut. "Insya Allah kami tetap pegang komitmen untuk segera memenuhi target produksi awal," ujarnya.
ALI NUR YASIN | SORTA TOBING | DESY PAKPAHAN