TEMPO Interaktif, Padang - Listrik di Sumatera Barat makin sering padam. Pemadaman bergilir listrik sampai empat kali sehari dengan durasi dua hingga tiga jam. Hal itu disebabkan rusaknya salah satu turbin pembangkit listrik tenaga uap Sijantang, Ombilin, akibat gempa 6,9 SR yang mengguncang Sumatera Barat 16 Agustus lalu.
Staf Humas PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Sumatera Barat Asep Irman menjelaskan, akibat gempa yang berpusat di Siberut itu, salah satu alat turbin yang terletak di Ombilin Sawahlunto itu ikut bergeser. Akhirnya turbin terpaksa diistirahatkan untuk diperbaiki. Jika dipaksakan bekerja, dikhawatirkan bisa memparah kerusakan. Lama pengerjaan dan perbaikan turbin ini satu hingga tiga bulan.
”Kalau kedua turbin PLTU Sijantang beroperasi maksimal pemadaman listrik tidak akan separah ini,” kata Asep, Sabtu (29/8).
Lumpuhnya salah satu dari dua turbin PLTU Sijantang tentu saja membuat pasokan listrik di wilayah Sumatera Barat semakin kurang. PLTU Sijantang dengan kapasitas 2x100 megawatt biasanya memasok hingga 29,64 persen listrik untuk pembangkit Sumatera Barat dan Riau. Sementara, saat ini tiga PLTA andalan PT PLN Wilayah Sumatera Barat masih belum beroperasi secara penuh karena krisis air.
Saat ini debit air PLTA Singkarak setinggi 361,61 meter di atas permukaan laut (mdpl). Padahal batas normal idealnya 364 mdpl. Sedangkan PLTA Maninjau 462,73 Mdpl, jauh di bawah batas normal 464 mdpl.
Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi meminta masyarakat Sumatera Barat dapat memahami kondisi PLN, karena baru bisa terlayani 346 megawatt dari beban sebesar 390 megawatt. Sehingga PLN sangat terpaksa melakukan pemadaman sebesar 44 megawatt.
”Jika PT Semen Padang mau saja mengurangi kebutuhannya 20 megawatt, maka akan berkurang juga beban pemadaman oleh PLN, dan sisanya kita harapkan agar seluruh kantor instansi pemerintah provinsi dan kabupaten dan kota juga melakukan penghematan,” kata Gamawan.
Gubernur Gamawan juga meminta PLN pada H-7 dan H+7 lebaran nanti tidak melakukan pemadaman listrik agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat dan juga para perantau yang lebaran di kampung.
FEBRIANTI
