TEMPO Interaktif, Samarinda - Setelah resah dengan ulah Sugianti alias Gina sekeluarga, warga Solong Durian akhirnya mengusir keluarga paranormal ini, dari perumahan Solong Durian, Sempaja Utara, Samarinda, Kalimantan Timur.
Warga memutuskan mengusir setelah melalui rembuk di Posyandu Mutiara, Sabtu (29/8) malam, Gina beserta pengikut lainnya, lantas diberi batas waktu hingga Senin (31/8) untuk pergi dari kawasan perumahan. "Warga menganggap keluarga Gina telah mencoreng nama baik perumahan yang dijaga sejak 30 tahun terakhir," kata Syamsu Alam, Lurah Sempaja Utara usai pertemuan, Sabtu (29/8).
Baca Juga:
Pertemuan itu dihadiri Gina dan Bagus Akusetia beserta pengikutnya. Mereka menjelaskan kegiatan mereka kepada warga bersama para ulama yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) Kalimantan Timur.
Kepada warga, Gina mengaku pernah mengalami mati suri hingga tiga kali. Selama mati suri ini, Gina mengaku bertemu sejumlah malaikat termasuk Jibril. Selain itu juga bertemu Nabi Muhammad SAW yang berpesan agar menjaga keharmonisan agama Islam di dunia.
Mendengar penjelasan panjang lebar dari Gina, warga semakin tidak percaya penjelasan Gina. Mereka menilai Gina terlalu masuk ke dunia khayal dan berpotensi melenceng dari ajaran Islam.
"Tak ada toleransi lagi, keluarga (Gina) mereka harus keluar (dari kampung). Kami tak ingin nama perumahan semakin jelek dimata masyarakat luas," ujar salah seorang warga perumahan.
Didit Ardiansyah, Ketua Front Pembela Islam Kalimantan Timur yang hadir dalam pertemuan itu menilai penjelasan Gina sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Menurutnya jika bertemu Nabi Muhammad SAW dan memesankan agar menjaga keharmonisan umat Islam di dunia justru Gina yang membuat Islam tercoreng. "Fakta yang kami temukan mereka ini sudah melenceng dari ajaran Islam," kata Didit.
FPI menilai perilaku mereka sesungguhnya menjadi tugas para ulama termasuk dirinya untuk menyadarkan. Tapi karena kondisinya yang sudah sangat yakin dengan dunia khayalnya, sehingga tak mungkin diluruskan. "Dipenjara saja, kalau harus pindah tak menyelesaikan masalah, karena mereka bisa berbuat sama di tempat barunya," ungkapnya.
Sementara Gina usai pertemuan mengaku tak keberatan untuk beranjak dari perumahan Solong Durian hingga Senin. Ia menyanggupi karena masih ada waktu sehari untuk bersiap-siap mengemasi barangnya. "Saya terima saja," ujarnya singkat.
Sebenarnya warga meminta Sabtu malam itu juga keluarga yang dianggap melecehkan Islam itu pergi dari kampung. Tapi dengan pertimbangan, Gina memiliki seorang bayi, warga mentoleransi hingga Senin.
FIRMAN HIDAYAT