Pembelian Tiket Kereta di Loket Hanya Tersedia Dua Gerbong

TEMPO Interaktif, Bandung --  PT Kereta Api Daerah Operasi 2 Bandung, setiap harinya mengalokasikan sekitar 10 persen tiket untuk yang membeli secara langsung di stasiun Bandung atau setara dengan dua atau tiga gerbong kereta. "Tapi itu untuk tanggal keberangkatan 11 September sampai 15 September dan untuk di luar jadwal tersebut sudah habis di pesan," ujar Bambang S Prayitno saat ditemui diruang kerjanya. Senin (31/8).

Ia menyatakan, setiap harinya sedikitnya PT KA akan membawa sekitar 29.632 penumpang dengan menggunakan kereta eksekutif, bisnis, ekonomi dan kereta lokal jurusan Bandung Raya. PT KA DAOP 2, memprediksi kenaikan penumpang hanya sekitar tiga persen dari tahun sebelumnya atau sekitar 914.003. Dimana pada saat puncak arus PT KA akan memberangkatkan sekitar 38.231 penumpang.

Pembelian tiket kereta selain melalui loket di Stasion Bandung juga melalui agen perjalanan, e-banking, dan PT Pos. "Untuk agen penjualan, Daop 2 hanya bekerja sama dengan empat agen penjualan tiket di Kota Bandung, dan permintaan dari empat agen tersebut cukup banyak tapi kita memprioritaskan yang antre di loket stasion," akunya. "Untuk keberangkatan sehari setelah lebaran, tingkat pesanannya baru mencapai 50 persen."

Ia menyatakan, sesuai dengan aturan pemerintah, PT KAI Daop 2 Bandung akan menaikkan tingkat okupansi penumpang untuk kelas bisnis sekitar 25 persen dan ekonomi sekitar 50 persen dan memaksimalkan kekuatan lokomotif dengan penambahan paling tidak dengan dua sampai tiga gerbong kereta. "Tiket tanpa tempat duduk dijual tiap hari, dan akan ditutup jika telah melebihi batas maksimal."

Sedikitnya 13.200 orang akan berangkat dari terminal Cicaheum Kota Bandung. "Akan terjadi lonjakan penumpang sebesar 10 persen pada lebaran tahun ini, dibandingkan tahun lalu," ujar Arifin Karsah Kepala Terminal Bis Cicaheum Kota Bandung.

Lebaran lalu, Terminal Cicaheum memberangkatkan sekitar 12 ribu orang dengan tujuan wilayah Timur Jawa Barat dan Utara Jawa Barat, serta Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur serta Bali. "Puncak arus mudik kemungkinan dua hari sebelum lebaran, dan terminal sudah akan mempersiapkan segala sesuatunya sejak H-11," akunya. "Pemantauan penjualan tiket dan armada akan diawasi secara ketat, dan harga tiket harus sesuai dengan peraturan menggunakan batas atas dan bawah," akunya.

Ia menyatakan, dalam kondisi normal, paling tidak 200 armada bis dipersiapkan di Terminal Cicaheum Kota Bandung, kalau penumpang membludak kita akan meminta perusahaan angkutan untuk segera mengeluarkan bis cadangan atau bis pariwisata. "Mudah mudahan semuanya sudah siap dan lancar serta tak ada penumpukan penumpang," ujarnya.

ALWAN RIDHA RAMDANI