Puluhan Lintasan Kereta di Jalur Mudik tanpa Palang Pintu

TEMPO Interaktif, Serang - Menjelang puncak arus mudik mendatang, puluhan perlintasan kereta api di Provinsi Banten belum juga dilengkapi palang pintu. Padahal perlintasan tanpa palang itu berada di jalur utama dan jalur alternatif mudik, serta jalur wisata, sehingga rawan menimbulkan kecelakaan.

Pantauan Tempo pada Senin (31/8), salah satu perlintasan tanpa palang pintu ditemukan di pintu masuk Pelabuhan Merak, Cilegon. Sudah bertahun-tahun perlintasan kereta di depan pelabuhan itu dibiarkan tanpa palang pintu. Padahal, perlintasan berada di jalur utama mudik yang selalu dipadati kendaraan, baik yang keluar-masuk pelabuhan maupun dari dan menuju jalur alternatif Serdang-Bojonegara-Merak.

Perlintasan serupa ditemukan di Jalan Raya Jakarta-Merak, tepatnya di dekat PT Statomer Cilegon. Sudah sejak lama, palang pintu perlintasan berwarna hitam putih itu tak berfungsi, dan dibiarkan rusak. Perlintasan kereta inipun selalu dipadati kendaraan karena berada di jalur utama dari dan menuju Pelabuhan Merak.

Selain itu, kondisi perlintasan kereta di sekitar kawasan Banten Lama Desa Banten, Serang, juga tidak jauh berbeda. Perlintasan yang berada di Jalan Cincin Utara itupun tidak dilengkapi palang pintu maupun petugas jaga. Padahal, jalan itu merupakan penghubung kawasan Banten Lama dan petilasan Syeikh Nawawi Albantani serta makam Pangeran Jayakarta di Tanara.

Bukan hanya itu, perlintasan tanpa palang juga terlihat di sejumlah ruas jalan menuju tempat wisata. Salah satunya perlintasan di pintu masuk kawasan makam Sultan Maulana Yusuf di daerah Kasemen, Kota Serang. Jalan masuk itu selalu dipadati kendaraan peziarah, terutama sebelum dan setelah Lebaran.

Di jalur utama pariwisata Jalan Raya Cilegon-Anyer yang merupakan jalan utama menuju Pantai Anyer dan Carita juga ada satu perlintasan kereta tanpa penjagaan. Palang pintu perlintasan rusak, dan sudah lama tidak berfungsi.

Wakil Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Banten Komisaris Atot Irawan mengatakan, di sepanjang jalur lintasan Merak-Jakarta terdapat 25 perlintasan tanpa palang pintu. Sebanyak 18 di antaranya berada di Serang dan tujuh lainnya di Cilegon. ”Perlintasan tanpa palang itu menjadi rawan kecelakaan karena berada di daerah padat kendaraan,” ujar dia.

Menurut Atot, pihaknya menyesalkan PT Kereta Api yang hingga menjelng arus mudik belum memberikan solusi bagi pelintasan tanpa palang tersebut. “Dari tahun ke tahun persoalannya selalu sama, tidak ada palang pintu. Tapi mengapa, sampai sekarang belum dipasang juga,” kata dia.

Kepala Stasiun Rangkasbitung Taviv Sarjono mengakui masih terdapat perlintasan yang belum berpalang pintu di Banten. Meski demikian, selama arus mudik-balik Lebaran nanti, perlintasan tanpa palang itu akan dijaga petugas kepolisian. Selain kekurangan tenaga kerja, kata Taviv, alasan lainnya adalah, “Karena frekuensi keberangkatan kereta di jalur Merak-Rangkasbitung termasuk rendah."

MABSUTI IBNU MARHAS