TEMPO Interaktif, Jakarta - Analisis Ekonomi Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, memperkirakan inflasi Agustus yang akan dimumkan Badan Pusat Statistik siang ini hanya akan naik tipis dibanding inflasi Juli.
“Berdasarkan survei konsensus, inflasi Agustus akan naik 2,7 persen (year on year) dan naik 0,5 persen (month on month),” kata Lana kepada Tempo.
Menurut dia, kenaikan harga yang terjadi menjelang akhir Agustus, seperti harga gula, kemungkinan belum diperhitungkan sebagai inflasi bulan Agustus.
“Kalau tidak salah, BPS menghitung Indeks Harga Konsumen dengan survei yang dimulai dari 15 Juli sampai dengan 15 Agustus untuk menjadi indeks di bulan Agustus,” kata Lana ketika ditanya apakah kenaikan harga gula akan menjadi faktor utama kenaikan inflasi pada Agustus.
Selain itu, dia menambahkan, juga tergantung bobot yang ada di dalam perhitungan indeks tersebut. “Misalkan harga gula naik, berapa bobot gula di dalam komponen bahan makanan itu. Kalau kecil, sekalipun kenaikan harganya cukup tinggi, tetap tidak berdampak signifikan terhadap total Indeks Harga Konsumen,” jelas Lana.
Indeks harga saham gabungan sejak akhir pekan lalu sudah mengantisipasi pengumuman inflasi pekan ini.
Inflasi pada Juli mencapai 0,45 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juli) mencapai 0,66 persen dan laju inflasi year on year (Juli 2009 terhadap Juli 2008) sebesar 2,71 persen.
Inflasi Juli terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks antara lain pada kelompok makanan (1,14 persen), kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,29 persen), serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga (1,21 persen).
GRACE S GANDHI