TEMPO Interaktif, Jakarta - Untuk menjaga stabilitas harga, provinsi Kalimantan Barat mengajukan tambahan gula sebanyak 700 ton kepada Departemen Perdagangan dan Perindustrian. Komoditi ini harganya kian meroket sehinggga perlu operasi pasar.
Selain untuk operasi pasar, menurut Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan M Yusuf, gula terebut akan disebarkan ke 14 kabupaten dan kota di Kalimantan, Barat.
Ketua Asosiasi Pedagang Gula dan Tepung Indonesia (APEGTI) Kalimantan Barat, Syarif Usman Almuntahar menilai kenaikan harga gula akibat ulah para pedagang, serta kurang pengawasan dari Dinas Perdagangan .
“Tim Monitoring 327 yang dibentuk Gubernur mandul dan ada upaya para pedagang memainkan harga menjelang lebaran," ujarnya, Rabu(2/9).
Harga gula di beberapa tempat menapai Rp 13 ribu per kilo, sementara harga di perbatasan Indonesia-Malaysia, Entikong hanya tujuh ribu.
"Warga di sini membeli gula dari Malaysia, harganya murah. Bahkan kadang mereka jual kepada pedangan asal Pontianak.” kata Syarif Edy, warga setempat.
HARRY DAYA