TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah korban influenza H1N1 atau flu babi di Indonesia mencapai 1.083 orang, Departemen Kesehatan tak akan memeriksa setiap korban baru.
"Kami akan memeriksa yang berat saja,"ujar Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari dalam acara buka puasa bersama di kediamannya, Selasa (1/9).
Kebijakan ini mengikuti kebijakan di negara-negara maju yang tidak lagi mendata korban ketika kasus positif mencapai 1000 orang. "Kami akan lebih fokus untuk sosialisasi saja," jelas Fadillah.
Sosialisasi ini meliputi langkah pencegahan dan deteksi dini tertularnya flu babi. Indonesia, Fadillah melanjutkan, belum memutuskan akan menggunakan vaksin yang kini tengah dibuat negara-negara lain.
"Di dunia saja, Oktober mendatang proses pembuatan vaksinnya baru selesai critical trial," ujarnya. Maka departemen belum merasa perlu mewajibkannya. Apalagi, Fadilah menyambung pernyataannya, keampuhan vaksin tersebut belum terbukti. Kasus kematian akibat flu babi di Indonesia kini mencapai delapan per 1.083 pasien positif.
DIANING SARI