TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Mandiri akan menerbitkan obligasi subordinasi (Subdebt) pada kuartal tiga atau empat 2009 untuk memperkuat permodalan dan menambah struktur dana jangka panjang Bank Mandiri.
Direktur Treasury dan Internasional Bank Mandiri Thomas Arifin mengatakan Bank Mandiri ingin mempertahankan momentum pertumbuhan secara berkelanjutan (sustainable growth). Untuk itu Bank Mandiri berinisiatif meningkatkan permodalan sehingga ruang gerak bank menjadi lebih fleksibel dalam menangkap peluang bisnis di masa mendatang. Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit sebesar 21,4% (Year on Year) atau sebesar Rp 32,0 triliun, yaitu dari Rp 149,6 triliun menjadi Rp 181,6 triliun per Juni 2009.
Penerbitan subdebt itu akan mendorong kenaikan rasio kecukupan modal (CAR) Bank Mandiri. Obligasi subordinasi dalam mata uang rupiah itu berjangka waktu 5-10 tahun dengan tingkat bunga tetap. ”Penerbitan Subdebt dalam mata uang Rupiah ini, merupakan yang pertama kalinya bagi Bank Mandiri” kata Thomas Arifin.
Ia menambahkan, Bank Mandiri sudah menunjuk empat underwriter (penjamin) untuk menangani rencana penerbitan Subdebt ini yaitu : PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas.
Sampai semester I/2009 kinerja Bank Mandiri terus mengalami perbaikan. Dana murah Bank Mandiri per Juni 2009 meningkat 7,6% atau sebesar Rp 11,5 triliun, yaitu dari sebesar Rp 151,2 triliun menjadi Rp162,7 triliun. Net Interest Margin (NIM) naik dari sebesar 5,25% menjadi 5,35%. Cost Efficiency Ratio (CER) membaik dari 44,4% menjadi sebesar 38,9%. Rasio Net NPL (non performance loan) yang rendah di 1%. Laba bersih mencapai Rp2,927 triliun, atau tumbuh 12,1% dari pencapaian periode yang sama tahun 2008 yang sebesar Rp 2,610 triliun.
BUNGA MANGGIASIH