TEMPO Interaktif, Denpasar -Kepolisian Daerah Bali mengamankan penyu langka yang diselundupkan dari Pulau Madura ke perairan Bali. Penyu itu akan diselundupkan setelah dipotong-potong per bagian tubuhnya. ‘’Ini modus baru karena biasanya penyu diselundupkan secara utuh,‘’ kata Direktur Polair Polda Bali Ajun Komisaris Besar Oka Eswara Chandrana didampingi Kepala Seksi Penegakan Hukum Ajun Komisaris Ketut Rai Suwandi.
Penangkapan tersebut bermula dari adanya informasi bahwa ada penyu biru yang akan masuk ke perairan Bali . Petugas lalu menelusurinya dan membuntuti mobil pengangkut penyu jenis pick-up L-300 DK 9869 UA. Mobil tersebut disopiri I Putu Satriawan, 37 tahun, warga Jalan Kaswari, Kelurahan Kampung Anyar Kabupaten Buleleng, Bali. Polisi menghentikan mobil itu di Jalan Raya Serangan, Denpasar pada Kamis (3/9) sekitar pukul 15.00 wita. "Setelah mobil digeledah, daging penyu itu ditemukan diantara tumpukan boks berisi ikan yang dikirim dari kawasan Sepeken Madura," ujarnya.
Dalam dua boks tersebut, petugas menemukan setidaknya 8 ekor penyu yang telah dipotong-potong. Beratnya sekitar 144 kilogram. Harga per kilogramnya sekitar Rp 50 ribu. Daging penyu tersebut dikirim dari Madura melalui jalur laut menggunakan kapal motor ‘Putra Bahari’. Kapal itu, imbuhnya, berlabuh di pelabuhan rakyat Kampung Baru Singaraja, Buleleng. Selanjutnya daging penyu tersebut dikirim ke Serangan.
Menurut Oka, sopir mobil itu mengaku hanya disuruh mengantar barang ke Serangan. Namun tidak tahu apa muatan mobil tersebut. Sopir itu, ujarnya, menyebut nama I Wayan Raju yang memberi perintah mengambil penyu dan mengantarkannya ke Serangan. Disebutkan juga, setelah tiba di Serangan, akan ada orang yang mengambil barang tersebut. Namun karena orang itu tidak muncul-muncul, ‘’Kami amankan dulu mobil dan sopir ini," jelasnya.
Selanjutnya polisi menangkap Madok selaku nahkoda KM Putra Bahari. Menurut Oka, pihaknya masih terus mengembangkan kasus itu untuk mengejar penerima dan penadah penyu selundupan tersebut.
Berdasarkan sumber informasi di Polair, penyelundupan penyu itu diduga sudah berlangsung lama dan melibatkan jaringan yang terorganisir cukup baik. Sementara itu, pihak Polair kembali mengetatkan pengawasan di perairan Bali Tiga unit kapal speed boad Lumba-lumba milik Polair Polda Bali kembali melakukan patroli secara intensif.
NI LUH ARIE SL