Pemudik dengan Kendaraan Umum Diperkirakan 16,2 Juta

TEMPO Interaktif, Mataram - Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal memperkirakan arus lebaran 1430 H atau tahun ini meningkat. Pemudik bersepeda motor yang tahun lalu mencapai 2.223.006 unit, akan bertambah 20 persen menjadi 2.668.157 unit.

Pemudik yang menggunakan mobil pribadi diperkirakan bertambah 7,09 persen dari 1.325.535 menjadi 1.419.575 unit. Prediksi jumlah penumpang arus mudik lebaran yang menggunakan kendaraan umum bertiket bertambah 6,11 persen dari 15.312.843 orang menjadi 16.248.893 orang.

Penumpang moda angkutan jalan diperkirakan mencapai 6.592.146 orang atau meningkat 3,30 persen, angkutan sungai danau penyeberangan 3.651.678 orang (7,40 persen), angkutan kereta api 3.256.035 orang (5,14 persen), angkutan laut 1.118.731 orang (10 persen), dan angkutan udara 1.630.303 orang atau meningkat 15 persen.

Jusman didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Darat Suroyo Ali Muso memaparkan perkiraan arus lebaran tersebut sewaktu melakukan koordinasi dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Madjdi di ruang rapat utama Kantor Gubernur, Ahad (6/9) petang.

‘’Sepeda motor dan mobil pribadi akan mendapatkan atensi tersendiri. Koordinasi dengan polisi akan ada pengawalan sepeda motor,’’ ujar dia.

Kesiapan sarana yang dapat menampung 36,4 juta orang tersedia 34.358 unit bus yang dapat memuat 16,55 juta orang, 119 kapal penyeberangan memuat 10,67 juta orang, 227 kereta api (3,71 juta orang), 725 kapal laut (3,19 juta), dan 276 pesawat (2,28 juta).

Menurut dia, yang harus lebih diwaspadai adalah kereta api yang berdasarkan pengalaman kecelakaan baru-baru ini ada tiga penyebab yaitu adanya tabrakan dengan kerbau dan ada yang menarik rem darurat dan mencopot rel.

Untuk pengawasan lebih ketat, Departemen Perhubungan melibatkan polisi yang akan mengamankan pelabuhan, terminal, dan bandara. Untuk bandara internasional sudah diberitahukan adanya pengamanan polisi Brimob dan TNI menggunakan senjata lengkap namun diharapkan tidak menakutkan karena semata-mata untuk menimbulkan rasa aman terutama melindungi orang asing.

Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Madjdi pada kesempatan tersebut meminta Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal agar memerintahkan maskapai penerbangan untuk meningkatkan frekuensi penerbangannya. Pasalnya, selama ini penerbangan dari Jakarta ke Mataram belum lancar.

SUPRIYANTHO KHAFID