"Hingga 2012 kita akan berada di dunia dengan harga minyak yang mencapai US$ 200 per barel atau kita bakal kembali dalam resesi minyak," katanya "Kita akan mengalami kenaikan harga minyak tiga kali lebih cepat dari sebuah pemulihan ekonomi. Saya perkirakan kita berada di sana selama 12 bulan."
Rubin berkilah bahwa keterbatasan pasokan dan meningkatnya permintaan akan terjadi secara bersamaan sehingga menekan harga minyak menjadi lebih tinggi.
Namun, Bismarck Rewane dari Financial Derivatives Limited, peneliti ekonomi dan perusahaan manajamen aset, menolak harga minyak pada US$ 200 per barel dalam dua tahun ke depan. "Tidak,tidak, tidak, itu tak akan terjadi. Itu hanya dugaan-dugaan saja," katanya
REUTERS | BOBBY CHANDRA