TEMPO Interaktif, Denpasar - Pemadaman total secara mendadak alias Blackout terjadi di Bali selama 22 menit antara pukul 19.05 Wita hingga pukul 19.27 Wita. Penyebabnya, gangguan pada salah-satu kabel listrik bawah laut yang menyuplai daya dari Jawa ke Bali.
GM PLN Distribusi Bali Arifuddin Nurdin menyatakan, gangguan terjadi kemungkinan karena adanya badai atau sambaran petir. “Saat ini di Gilimanuk sedang hujan deras,” ujarnya, Rabu (16/9). Akibat gangguan itu, suplai dari Jawa sebesar 100 Megawatt (MW) langsung terputus dan tak bisa ditanggung oleh pembangkit yang ada di Bali.
Total suplai listrik ke Bali saat terjadi gangguan mencapai 394 MW padahal kondisi jaringan sedang berada dalam beban puncak yang mencapai 460 MW. “Beban itu trendnya naik terus dan bisa mencapai 490 MW,” sebutnya. Kapasitas suplai listrik di Bali sendiri sebenarnya mencapai 562 MW tetapi saat ini dua pembangkit dengan total kapasitas 80 MW sedang dalam masa pemeliharaan.
Arifuddin menyatakan, kejadian blakckout ini merupakan kejadian kedua pada tahun ini. Sebelumnya, blackout terjadi pada Mei lalu ketika jaringan transmisi bawah laut terganggu akibat sambaran petir di Banyuwangi. Idealnya, menurut dia, Bali harus terus mengembangkan pembangkit sendiri untuk memenuhi kebutuhan pulau ini dan tidak mengandalkan pasokan dari Jawa yang saat ini mencapai 200 MW.
ROFIQI HASAN