"Sisa tender sudah disetujui untuk memberi pelatihan dan pembuatan rumah tahan gempa," ujar Deputi Menteri Negara Perumahan Rakyat Bidang Perumahan Formal Zulfi Syarif Koto di Jakarta, Selasa (15/9) malam.
Zulfi mengatakan sisa tender tersebut merupakan dana reguler Rp 8 miliar dari alokasi Rp 1,1 triliun. Sisa dana sebanyak itu, kata dia, berasal dari sisa dana reguler tender non-fisik sebesar Rp 3 miliar dan tender fisik sebesar Rp 5 miliar.
Rencananya dana sebesar Rp 3 miliar akan digunakan bagi pendanaan pelatihan bagi masyarakat dan pemerintah daerah dalam membangun rumah tahan gempa. Sedangkan Rp 5 miliar yang lain untuk membangun contoh rumah tahan gempa.
Untuk pembangunan tersebut, pemerintah akan meminta bantuan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), PT Perumahan Nasional (Perumnas), dan Real Estate Indonesia (REI).
Namun ia belum menyebutkan jumlah rumah contoh yang akan dibangun tersebut. "Tergantung Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan Pemda yang menentukan jumlahnya," ucap Zulfi.
DIAN YULIASTUTI