"Para pengembang umumnya baru ambil uang muka atau baru ambil uang termin pertama dulu," ujar Deputi Menteri Negara Perumahan Rakyat Bidang Perumahan Formal Zulfi Syarif Koto di Jakarta, Selasa (15/9) malam. Ia menambahkan, pengembang baru akan mengambil sisanya jika pekerjaan sudah 60 persen tergarap.
Kementerian Perumahan mendapatkan jatah stimulus Rp 400 miliar pada Mei lalu. Zulfi meyakini stimulus bisa terserap seluruhnya hingga November mendatang. Dari pantauan di lapangan, seperti pembangunan rumah susun sewa (rusunawa), tiang pancang dan pondasi pada 40 twin blok sudah selesai. "Tinggal pasang saja, bahkan ada yang sudah topping off. Kan (teknik pembangunan) rusunawa seperti tinggal pasang saja," katanya.
Sepekan setelah libur Lebaran, kata Zulfi, proyek yang berasal dari dana stimulus ini sudah bisa digenjot lagi. Menurut dia, alat berat untuk mengangkat bahan material sudah di lapangan. Kebanyakan proyek tersebut di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Batam, dan Kepulauan Riau.
Zulfi mengatakan, sejauh ini kementerian tidak mengalami hambatan berarti dalam pembangunan rusunawa itu, kendati mendekati bulan puasa dan Lebaran, banyak pekerja yang libur atau pulang kampung.
Sebelumnya Departemen Pekerjaan Umum pun juga baru bisa menyerap dana stimulus sebesar 32 persen dari Rp 3,6 triliun yang ditangani pemerintah pusat. Sedangkan untuk dana yang ditangani pemerintah daerah baru terpakai 10 persen.
Sekretaris Jenderal Departemen Pekerjaan Umum Agoes Widjanarko mengatakan secara keseluruhan mendapatkan jatah Rp 3,6 triliun. Sebanyak Rp 3,6 triliun dana tersebut dikelola oleh pemerintah pusat dan sisanya dikelola oleh pemerintah daerah.
DIAN YULIASTUTI