“Kalau ditanya siapa (yang saya dukung), saya serahkan pada munasnya itu,” ujar Habibie kepada wartawan dalam konferensi pers di Balai Sidang Universitas Indonesia, Rabu (7/10).
Menurut Habibie, yang penting calon ketua yang terpilih adalah yang memenuhi kriteria. Meski demikian, Habibie tidak menjelaskan lebih lanjut tentang kriteria yang dimaksud. Ia hanya berharap agar ketua umum Golkar nantinya adalah orang yang membawa aspirasi rakyat dan tunduk pada Undang-Undang Dasar 1945.
Habibie mengatakan semasa dirinya masih aktif di Golkar, baik Surya Paloh maupun Aburizal Bakrie belum muncul. “Saya kenal keduanya secara pribadi, tetapi tidak mengikuti jejaknya dalam bidang politik,” ujar dia. Apalagi keduanya merupakan generasi baru.
Meskipun demikian, Habibie yakin keduanya adalah manusia dari masyarakat pejuang yang memiliki sifat tahan banting, dan memiliki niat untuk memperjuangkan cita-cita bangsa.
Ketika ditanyakan mengenai calon-calon ketua Golkar yang sowan padanya sebelum Munas dimulai, Habibie mengaku tidak ada. “Tidak ada yang sowan,” ujar dia.
Habibie menjelaskan pada Munas Golkar yang berlangsung kali ini, dirinya hanya mengikuti dari surat kabar. Ia berharap ke depannya Partai Golkar akan semakin meningkat kualitasnya sesuai dengan nilai-nilai demokrasi.
TIA HAPSARI