TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan masuknya orang luar partai dalam kepengurusan Partai Golkar tidak melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai.
Menurutnya, kepengurusan Partai Golkar yang baru mengedepankan kepentingan dan kemajuan partai ke depan, sehingga membuka peluang masuknya kader dari eksternal partai.
"Dalam AD/ART partai, tidak ada larangan tentang masuknya orang-orang baru untuk menjadi pengurus. Bahkan dalam tata tertib dijelaskan formatur bisa menyimpang dan memilih orang-orang di luar partai untuk kepentingan Partai Golkar ke depan," katanya dalam jumpa pers di Hotel Kempinski, Minggu (11/10).
Sebelumnya, beberapa orang di luar partai telah bergabung dalam kepengurusan, yakni Rizal Mallarangeng, Fuad Mansyur dari Partai Patriot, dan Titi Soeharto. Sejumlah kader bermasalah dengan hukum pun masuk dalam kepengurusan partai.
Menurut Idrus, masuknya orang-orang luar ini justru akan menguatkan kepengurusan menghadapi tantangan ke depan yang semakin ketat persaingan antarpartai. "Ini untuk menyiapkan partai menghadapi lima tahun ke depan," katanya.
Dia mengatakan dalam rapat komisi pun suara DPD kabupaten/kota pun memiliki suara yang sama. Dia merasa masuknya sejumlah orang yang dianggap bermasalah tidak akan berdampak buruk bagi Partai Golkar. "Saya kira tidak akan bermasalah," katanya. Jika pun nanti ada keputusan hukum yang inkrah, Idrus mengatakan ketua umum akan memprosesnya sesuai ketentuan partai.
Idrus mengatakan ketidakpuasan itu juga tidak akan mengakibatkan munculnya faksi. "Mereka masih bisa terakomodasi dalam departemen," katanya.
Anggota Tim Formatur Ridwan Bae menambahkan, formatur tidak mengenal perbedaan dalam menentukan pengurus. Selama bisa sejalan dengan Partai Golkar, siapa pun bisa terlibat. "Memang ada sejumlah nama yang menuai komentar. Pernah di partai lain itu bukan urusan kami. Selama mereka berpotensi dan kami yakini mampu membawa Golkar lebih baik tidak masalah," katanya.
Dia mengatakan yang terpenting adalah kepengurusan Golkar lima tahun ke depan bisa menuai sukses kepemimpinan dan sukses regenerasi secara berkesinambungan.
Ketua Pimpinan Munas Fadel Muhammad mengatakan kepengurusan saat ini belum selesai. Kepengurusan akan diselesaikan pada 20 Oktober.
Terkait sejumlah pihak yang mempermasalahkan kader potensial tidak masuk dalam kepengurusan, dia mengatakan, "Kepengurusan itu belum selesai. Bahkan Bang Ical mempersilahkan teman-teman masuk dalam kepengurusan."
EKO ARI WIBOWO