TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemakaian listrik di Kota Padang sudah kembali normal dengan berfungsinya semua gardu PLN begitu pula Kabupaten dan Kota Pariaman. Sebelum gempa, beban listrik PLN Kota Padang 102 MW, pada saat gempa 0 MW karena semua listrik mati.
"Namun pada Jumat (9/10) lalu sudah mencapai 81 MW," kata Pelaksana Tugas Direktur Luar Jawa Bali Murtaqi Syamsuddin dalam siaran pers yang diterima Tempo, Ahad (11/10)
Dari data pelanggan yang dimiliki PLN Wilayah Sumatera Barat diketahui, ia memaparkan, total pemakaian listrik gedung-gedung yang hancur atau rusak parah akibat gempa mencapai 20 MW. Ini berarti, semua pelanggan, baik bisnis maupun rumah tangga, sudah kembali menggunakan listrik.
Dari Kota Pariaman dilaporkan, listrik sudah menyala 100%. Semua instalasi listrik sudah berfungsi dengan baik dan pada malam hari kota sudah terang benderang.
Hanya saja dua desa di Kecamatan Malalak Kabupaten Pariaman, masih gelap. Longsor yang memutus akses jalan menuju kedua desa ini menyulitkan petugas teknis PLN yang akan melakukan perbaikan jaringan.
"Saat ini kami sedang memperbaiki satu trafo di Desa Talagu. Sedangkan Desa Hulubanda baru sore ini bisa ditembus," kata Dody Budiawan, General Manajer PLN Sumatera Barat dari Desa Talagu, Kecamatan Malalak.
Dia berharap, dengan selesainya perbaikan di dua desa ini, seluruh Pariaman sudah dapat dialiri listrik seperti sedia kala.
SUDRAJAT