Kenaikan harga minyak juga dipicu oleh jatuhnya dolar AS ke level terendahnya dalm 14 bulan terakhir sehingga mendorong penguatan harga komoditas.
Harga minyak untuk kontrak bulan November naik 88 sen (1,2 persen) menjadi US$ 74,15 per barel di New york Mercantile Exchange, yang merupakan penutupan tertingginya sejak 24 Agustus lalu. Harga minyak sempat menyentuh level tertingginya di US$ 75 per barel pada 25 Agustus 2009, dan merupakan level tertingginya dalam 10 bulan terakhir.
“Bursa saham yang akan terus naik, dan dolar AS yang cenderung melemah tidk menutup kemungkinan harga minyak akan menembus level tertingginya di US$ 75 per barel,’ ujar analis dari Commerzbank dalam laporannya.
Dalam laporannya Oktober Selasa kemarin, OPEC meningkatkan perkiraan permintaan minyak dunia sebesar 200 ribu barel per hari utnuk tahun ini hingga tahun 2010.
Setelah revisi, permintaan minyak 2009 diperkirakan akan mencapai 84,2 juta barel per hari, dimana sebelumnya permintaan minyak turun sempat 1,4 juga barel pada tahun 2008.
Investor akan mencermati dan menunggu data dari cadangan minyak dari American Petroleum Institute yang akan dirilis hari ini. Para analis memperkirakan cadangan minyak AS sebesar 2,2 juta barel hingga 9 Oktober kemarin. Juga menaikkan cadangan gasoline menjadi 1,6 juta barel.
VIVA B. KUSNANDAR