TEMPO Interaktif, Jakarta - Mata uang kawasan termasuk rupiah kembali menguat terhadap dolar AS. Indeks dolar AS (indeks mata uang dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia) kembali turun 0,23 poin (0,31 persen) ke 75,32.
Nilai tukar rupiah pagi ini pukul 9:00 WIB sudah berada di 9.300 per dolar AS, atau kembali menguat 75 poin (0,81 persen) dari penutupan Rabu kemarin 9.375 per dolar AS.
Lindawati Susanto, pelaku pasar uang dari Bank Resona Perdania kepada Tempo menjelaskan, walaupun ekonomi Amerika berada di jalur pemulihan, namun bisa dibilang sangat lambat (dibawah ekspektasi) dibandingkan negara – negara kawasan lain seperti Eropa, apalagi dengan Asia. “Ini yang membuat dolar AS terus terpuruk terhadap mata uang global,” ujarnya.
Menurutnya, defisit anggaran yang sangat besar dan suku bunga rendah membuat investor cenderung mengalihkan investasinya dari dolar AS ke mata uang yang berimbal hasil lebih tinggi dan lebih aman dipasar berkembang seperti kawasan Asia. "Ditambah lagi harga - harga komoditas yang terus melambung turut menekan dolar AS," dia menambahkan.
Menurut data Bloomberg pukul 9:10: dolar Singapura kembali (menguat 0,17 persen) ke 1,3875 per dolar AS, rupee India (0,76 persen) menjadi 46,1420 per dolar AS, won Korea Selatan ( 0,47 persen) ke 1.159,35 per dolar AS, ringgit Malaysa (0,66 persen) menjadi 3,3508 per dolar AS, peso Philipina (0,38 persen) menjadi 46,275 per dolar AS, yen Jepang juga berhasil (menguat 0,04 persen) terhadap dolar AS ke 89,410. Namun, bath Thailand pagi ini justru melemah 0,09 persen ke 33,390 per dolar AS.
VIVA B. KUSNANDAR