TEMPO Interaktif, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) membatasi ekspor sapi lokal jenis Bali (bos sondaicus) ke Malaysia, karena takut akan diklaim oleh negeri jiran itu. Pengusaha dari Malaysia, kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan NTB Abdul Samad, sejauh ini masih terus mengajukan permohonan pembelian sapi jenis tersebut.
"Upaya mendapatkan sapi dilakukan dengan segala cara, termasuk ada upaya menyelundupkannya," kata Samad di kantornya, Rabu (21/10).
Pada 2006, NTB mengekspor 6.000 ekor sapi ke Malaysia.Jumlah itu terus meningkat hingga 14 ribu ekor pada 2008, dan 8.500 ekor pada tahun ini. "Tahun depan kami batasi menjadi 5000 ekor saja," kata Samad.
Sapi yang secara nasional disebut sebagai sapi Bali, di Lombok ini dikenal sebagai sapi berkaos kaki karena warna kakinya belang putih dan pantatnya pun putih. Sapi di Lombok terbebas penyakit Anthrax. Sejak 25 tahun lalu tidak ditemukan adanya kasus anthrax walaupun kumannya bisa bertahan hingga 100 tahun. Pemeliharaan sapi di Lombok dilakukan menggunakan kandang sehingga menjadi jinak. Sedangkan di pulau Sumbawa dilepas bebas di kebun.
SUPRIYANTHO KHAFID