TEMPO Interaktif, Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan kini sedang disibukkan dengan usaha mencari generator pembangkit listrik. "Saya sampai mencari ke Asia," kata Dr.H. Syahrul Yasin Limpo kepada Tempo di kantornya, Kamis (22/10) pagi ini.
Sulawesi Selatan memang sedang krisis listrik akibat pasokan dari Perusahaan Listrik Negara yang berkurang di saat permintaan justru menaik. "Delapan bulan silam," kata Gubernur, "kami memiliki cadangan sampai 150 MW, tapi sekarang malah defisit 140 MW."
Pengurangan pemasokan terjadi karena menurunnya debit air di pembangkit listrik tenaga air milik Perusahaan Listrik Negara, sedangkan permintaan konsumen terus melonjak, karena pesatnya pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang diperkirakan mendekati 8 persen tahun ini. Empat bulan terakhir misalnya, terdapat kenaikan permintaan sekitar 50 MW.
Akibatnya giliran pemadaman listrik pun makin kerap terjadi. Besok, misalnya, kota Makassar akan kebagian pemadaman listrik 12 jam dan kalangan industri diminta menerapkan formula
3-1 alias tiga hari dipasok PLN satu hari memakai generator sendiri.
Pemadaman listrik di Makassar memang semakin gawat. "Sekarang sudah seperti makan obat, tiga kali sehari masing-masing dua jam," kata seorang wartawan setempat kepada Tempo.
Demo mahasiswa pun sudah terjadi hampir setiap hari untuk memprotes masalah ini, namun masih belum ada solusi. Mungkin karena jumlah peserta demo masih belum masif.
BHM