TEMPO Interaktif, Palu - Warga Kota Palu dan tiga kabupaten lainnya akan tetap diliputi kegelapan karena pemadaman bergilir tetap berlanjut. PLN Cabang Palu belum bisa memastikan kapan pemadaman bergilir bisa dihentikan menyusul pasokan daya listrik dari PLTU Panau yang menurun.
PLTU Panau selaku pemasok daya listrik untuk wilayah Kota Palu dan tiga kabupaten lainnya, Sigi, Parigi Moutong, dan Donggala, tidak maksimal beroperasi. Dari 24 MegaWatt (MW) total daya listrik di PLTU Panau, sejak Kamis (22/10), hanya mampu menyuplai 10 MW lantaran salah satu mesin tidak berfungsi karena mengalami perbaikan untuk sementara.
Manajer PLN Cabang Palu Imran Rosyidi membenarkan sejak Kamis pagi, pihaknya hanya menerima pasokan listrik dari PLTU Panau sebanyak 10 MW.
Menurut dia, kebijakan pemadaman bergilir terpaksa dilakukan sebab sistem listrik Palu mengalami kehilangan daya cukup besar akibat salah satu dari dua unit PLTU mengalami gangguan. Akibatnya, distribusi pun terganggu.
Kemampuan dua unit PLTU saat ini hanya bisa memasok daya listrik sekitar 16 MW dari kondisi normal berkisar 24-26 MW.
Namun, pihaknya belum mendapat kepastian, sampai kapan PLTU akan mengurangi pasokan daya listrik ke PLN. “Belum ada konfirmasinya ke saya,” kata dia.
Sementara itu, secara terpisah PT Poso Energy, pelaksana proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sulewana, kemarin akhirnya siap meminjamkan satu unit mesin pembangkit listrik berkapasitas 500 Kilo Watt (KW) kepada Pemerintah Kabupaten Poso.
Bantuan tersebut dimaksudkan untuk menutupi kekosongan daya listrik pada PLN Ranting Poso sehingga sering terjadi pemadaman bergilir di Poso. PLN Poso tidak lagi mampu memasok aliran listrik, bahkan mengalami defisit beban 2700 KW.
Peminjaman satu unit mesin tersebut merupakan buah hasil pertemuan perwakilan PT Poso Energy dengan PLN Poso yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Poso. Pertemuan juga dihadiri langsung Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang MM.
DARLIS