Persoalan memiliki rumah, ia melanjutkan, selama ini menjadi fokus banyak pihak. Padahal lebih banyak lagi masyarakat yang tidak mampu memiliki rumah. Sementara kata-kata “menempati” justru kurang menjadi titik tekan.
“Sekarang banyak yang fokus ke rumah milik. Tetapi kalau tidak mampu memiliki bagaimana? Ya sewa,” kata Teguh. Kalau harga sewa masih tidak dapat dijangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah, pemerintah seharusnya memberikan subsidi kepada kalangan ini agar bisa menyewa tempat tinggal yang layak.
Subsidi sewa, menurutnya, tidak harus diberikan langsung kepada penyewa tetapi lebih kepada soal pengadaan. Bisa dengan cara memberikan insentif pajak bagi mereka yang membeli rumah untuk disewakan. “Buat regulasi supaya orang bisa membeli rumah untuk disewakan,” katanya.
Alternatif lainnya pemerintah bisa membeli rumah susun sederhana milik (rusunami) dari pengembang untuk kemudian disewakan. Dengan cara ini, menurutnya, lebih banyak alternatif yang mudah dan murah untuk memberikan tempat tinggal layak bagi masyarakat.
KARTIKA CANDRA