Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Media Diminta Lindungi Korban Perdagangan Anak

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Surakarta - Beberapa media massa dianggap memiliki kepedulian dengan kasus-kasus yang berkaitan dengan perdagangan anak. Hanya sayangnya, seringkali media massa menuliskan identitas korban perdagangan anak, sehingga dianggap dapat mengancam keselamatan korban.

Demikian diungkapkan oleh Koordinator Yayasan Setara Semarang, Hening Budiyawati ketika ditemui di Surakarta. "Kita telah melakukan penelitian terhadap sejumlah media cetak nasional yang sering menulis kasus tersebut," kata Hening. Sedangkan media yang diteliti adalah koran yang terbit selama tahun 2007. Menurut Hening, penelitian tersebut juga melibatkan lembaga sejenis tingkat regional, Asia Against Child Trafficking.

Dalam penelitian tersebut, Yayasan Setara melakukan penelitian terhadap 14 berita mengenai kasus perdagangan anak yang terjadi di Indonesia. Hasilnya, sebanyak delapan berita dianggap merugikan kepentingan korban, sebab memuat identitas korban secara jelas. Selain itu, tiga berita yang lain merahasiakan atau menyamarkan identitas korban, sedangkan tiga berita berikutnya sama sekali tidak menuliskan identitas maupun samaran korban perdagangan anak.

Sedangkan dari segi konten, baru tujuh berita yang memang merupakan kasus perdagangan anak. Tiga berita yang lain baru mengindikasikan adanya kasus perdagangan anak. Sedangkan dua berita merupakan kasus penjualan anak atau bayi, dan dua berita yang lain tidak memberi gambaran jelas antara kasus perdagangan anak dan kasus penjualan anak.

Menurut Hening, penulisan identitas secara lengkap dianggap dapat merugikan kepentingan korban perdagangan anak. "Masa depan mereka semakin suram jika identitasnya diekspose," katanya. Selain itu, dikhawatirkan pelaku perdagangan anak yang masih berkeliaran dapat membalas dendam kepada korban.

Hening mengakui, kinerja aparat hukum dalam mengungkap kasus perdagangan anak seringkali dipengaruhi oleh besarnya pemberitaan. "Semakin besar beritanya, aparat akan semakin berusaha keras mengungkapnya," kata Hening. Sedangkan pemberitaan masih bisa dilakukan dengan baik tanpa harus menyebut identitas korban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan Koordinator Yayasan Kakak Surakarta, Shoim Sahriyati mengaku sering kerepotan dalam berhubungan dengan media saat pendampingan dengan korban perdagangan anak. "Pernah ada media yang mengambil gambar ketika kita melapor polisi," katanya. Foto tersebut akhirnya terpampang di surat kabar, termasuk juga foto korban perdagangan anak yang sedang didampingi.

Shoim berharap, pemberitaan perdagangan anak yang peduli terhadap kepentingan anak dapat menurunkan jumlah kasus tersebut. "Untuk tahun ini kita hanya menemukan tiga kasus di Surakarta," kata Shoim. Sebelumnya, jumlah kasus perdagangan anak yang ditangani mencapai delapan kasus per tahun.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

1 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

17 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

26 hari lalu

Penanganan kasus pengeroyokan di SMP Negeri 13 Terititip, Balikpapan Timur. Instagram/PolsekBppntimur
Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya


Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

28 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.


Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

28 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong


KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

37 hari lalu

KPAI dan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan mendatangi Polres Tangsel dalam kasus bullying di SMA Binus Serpong, Selasa 20 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.


FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

38 hari lalu

Binus School Serpong. serpong.binus.sch.id
FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.


Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

38 hari lalu

Mobil yang dinaiki Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tiba di Binus School Serpong pasca viralnya berita perundungan siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Perundungan ini menyebabkan korbannya dirawat di rumah sakit. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.


Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

55 hari lalu

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.


Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

58 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly dan jajaran menunjukkan barang bukti kasus pencabulan oleh lansia terhadap tiga anak di bawah umur di Matraman. Polisi kini menahan tersangka di Polres Jakarta Timur, Selasa, 30 Januari 2024. Tempo/Novali Panji
Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

Tersangka pencabulan anak di Matraman disebut memiliki ketertarikan terhadap anak-anak meski tidak menikah.