"Ada banyak agenda, tapi ini dua isu utama yang akan kami perjuangkan agar bisa tembus ke COP 15 di Kopenhagen Desember nanti," ujar Bomer Pasaribu, perwakilan parlemen Indonesia di Forum Legislator Globe
Presiden Globe Eropa sekaligus Ketua Komite Lingkungan dan Perencanaan Regional Parlemen Denmark, Steen Gade MP, membuka sekaligus meresmikan Forum. Pertemuan tingkat tinggi ini digelar selama tiga hari di The Old Second Chamber, Folketinget. Gedung Folketinget, parlemen Denmark, amat klasik dan indah, berusia hampir tiga abad--terletak di kawasan
Christiansborg Slot, 1240, Kopenhagen.
Perdana Menteri Denmark, Lars Lokke Ramussen MP menjadi pembicara utama Dia menekankan, dalam membahas isu Perubahan Cuaca (Climate Change), para legislators bukanlah pengganti pemerintah negaranya. Tapi berupaya mendorong penerapan hukum-hukum internasional¡Xterkait perubahan cuaca. Juga, mengharmonisasikan hukum domestik dan hukum internasional.
Pertemuan ini berlangsung tiga hari penuh, dan diharapkan dapat menelurkan Kesepakatan Kopenhagen dengan tiga poin target. Yakni agar para legislator mampu mendorong gerakan ekonomi karbon rendah, menetapkan sejumlah prinsip legislatif untuk memandu perubahan cuaca pada tingkat domestik. Dan, memberi dukungan pada Forum agar ¡§target tinggi¡¨ tentang kesepakatan perubahan cuaca global pada 2012 bisa dicapai.
Ada 120 legislator yang datang dari 16 negara. Yakni Brazil, Kanada, Cina, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang,Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Afrika Selatan, USA, Inggris dan Denmark sebagai tuan rumah. Hadir pula perwakilan Parlemen Eropa, serta sejumlah legislator ahli yang datang secara pribadi, dari Kolombia, Kamerun, dan Kongo. ¡§Target kami, pertemuan ini, dapat membawa poin-poin kesepakatan yang nyata untuk COP
15,¡¨ ujar Presiden Globe Eropa, Steen Gade kepada Tempo.
Menjawab pertanyaan Tempo, poin-poin nyata apa yang akan diperoleh negara-negara berkembang di Forum ini, termasuk Indonesia, mengingat sulitnya mencapai kepentingan setara antara kelompok negara maju dan berkembang, Ketua Globe Internasional, Adam C.T. Matthews menyatakan "Justru para legislator negara peserta Forum termasuk Indonesia, yang kami harapkan mampu menyampaikan kepentingan domestiknya dengan fokus, jelas,
dan jitu, sehingga dapat dibawa ke COP 15, Desember mendatang."
Bagi Indonesia, agaknya sulit sekali menyuarakan problem domestiknya dengan lantang. Menjadi negara terbesar dari 16 negara peserta Forum, parlemen Indonesia hanya diwakili 1 orang. Yaitu Bomer Pasaribu, anggota DPR dari Komisi Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Makanan.
Kepada Tempo, Bomer mengakui bahwa tim Indonesia memang kecil sekali, dan sulit bergerak dengan tim yang hanya seorang. "Anda lihat, negara-negara lain datang dengan delegasi yang besar," ujarnya. "Kita perlu dukungan lebih nyata dari pemerintah, dan itu bukan hanya eksekutif. Tapi juga legislatif. Selama ini DPR umumnya tidak peduli dengan isu-isu perubahan cuaca," Bomer menambahkan.
Hermien Y.Kleden (Kopenhagen, Denmark)