TEMPO Interaktif, Dubai - Sebuah kelompok yang dekat dengan Al Qaida mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri di Bagdad, Irak, yang menewaskan 155 orang, Ahad (25/10) kemarin. Liga Arab di Kairo mengutuk perbuatan ini.
Bom tersebut, seperti surat yang dikirimkan ke pemerintah tertanggal 26 Oktober, sekaligus sebagai peringatan bagi pihak keamanan menjelang pemilihan umum, Januari mendatang.
"Bom bunuh diri merupakan bentuk aksi penolakan atas kekuasaan Shia di negeri khalifah," demikian isi surat pernyataannya.
Sejauh ini, belum ada konfirmasi dari pemerintah soal keabsahan surat tersebut. Sejak invasi Amerika Serikat 2003 ke Irak, pemerintahan Irak dikuasai oleh mayoritas Shia.
Dalam surat itu dinyatakan pula bahwa mereka akan melakukan serangan mematikan terhadap kantor menteri kehakiman dan Dewan Provinsi Bagdad.
Menurut para pejabat setempat, bom bunuh diri berlangsung saat dua mini bus dikendari dua orang pelaku bunuh diri meledakkan kendaraannya di jalan. Akibat peristiwa itu, 155 tewas seketika dan melukai puluhan orang.
Liga Arab yang berpusat dfikairo, Mesir, mengutuk keras kejadian itu dan menyampaikan solidaritas dengan Irak guna mewujudkan perujukan nasional yang menyeluruh.
REUTERS | CHOIRUL