Menurut Setya, Fraksi Partai Golkar telah menugaskan kelompok fraksi (poksi) di Komisi XI untuk mengundang dan meminta penjelasan dari mitra kerja terkait yaitu BPK dalam fungsi pengawasan. Hal ini dikarenakan perlu kehati-hatian karena merupakan isu besar yang mendapat sorotan masyarakat luas.
Mengenai pendapat dan wacana dari beberapa anggota fraksi yang dimuat beberapa media, Setya mengatakan itu merupakan pendapat pribadi yang harus dihormati dalam demokrasi sebagai concern mereka terhadap masalah-masalah nasional.
Sekretaris Fraksi Golkar Ade Komaruddin menambahkan, fraksi sendiri belum pernah mengambil kebijakan dari wacana tersebut. Fraksi masih ingin mencari kebenaran mengenai masalahnya dan ini akan ditemukan dari hasil akhir BPK. "Ngga ada (wacana) angket sekarang ini. Kita berharap mekanisme pengawasan melalui poksi ini berjalan," kata dia.
Bambang Susatyo anggota fraksi Golkar yang kemarin mengatakan akan all out mendukung hak angket pun mengamini. Ia mengatakan penggunaan hak angket baru akan diputuskan setelah hasil akhir audit investigasi BPK selesai. "Kami tetap memantau hasil kerja BPK dan Komisi XI. Apabila hasilnya tdk memenuhi harapan dan melukai rasa keadilan masyarakat, kami akan meminta Fraksi Partai Golkar menggunakan hak angket,kata dia.
Pernyataan ketua fraksi Golkar ini tentu saja bertentangan dengan yang disampaikan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dikantor DPP Partai Golkar siang tadi. Ia menyatakan tidak hanya memberikan sikap manis pada pemerintah tapi juga akan mengkritisi jika memang diharuskan terkait kasus Century.
MUNAWWAROH